Potongan ini juga membawa pesan bahwa pria tidak harus selalu tampil dengan gaya yang konvensional.
Mereka bisa memilih untuk tetap panjang rambutnya, tetap terlihat rapi, dan menunjukkan sisi individualitasnya.
Di era di mana ekspresi diri menjadi bagian penting dari penampilan, top knot memberi ruang bagi pria untuk tampil sesuai karakter tanpa kehilangan unsur praktis.
Gaya ini bukan hanya tren sesaat, tapi sudah menjadi pilihan gaya hidup bagi banyak pria modern yang sadar akan penampilan, namun tetap mengutamakan kepraktisan dalam kesehariannya.
BACA JUGA:Slicked Back Undercut Tampilan Maskulin dan Profesional yang Sulit Tersaingi
Top knot juga menjadi simbol kebebasan berekspresi dalam dunia mode pria yang kini semakin cair dan terbuka.
Dulu, rambut panjang identik dengan gaya hidup tertentu yang kerap dianggap ‘nyeleneh’. Kini, dengan kehadiran gaya seperti top knot, persepsi itu mulai berubah.
Pria dapat tampil berkelas dan profesional dengan rambut panjang, asalkan ditata dengan baik dan disesuaikan dengan konteks aktivitas sehari-hari.
Potongan ini membuktikan bahwa maskulinitas tidak lagi harus dikurung dalam stereotip yang kaku.
BACA JUGA:Potongan ‘Soft Mohawk’ Gaya Pemberontak dengan Sentuhan Elegan
Tidak hanya untuk tampilan sehari-hari, top knot juga cukup fleksibel untuk acara formal maupun santai.
Dalam kegiatan luar ruangan, ikatan rambut ke atas menjaga wajah tetap bersih dan bebas gangguan, sementara dalam acara formal, gaya ini bisa dipadukan dengan jas atau batik untuk menciptakan kesan elegan namun tetap santai.
Banyak figur publik dan selebritas dunia yang mengadopsi gaya ini sebagai bagian dari identitas visual mereka, yang secara tidak langsung memberi pengaruh besar terhadap popularitas potongan ini di berbagai kalangan.
Meski demikian, tidak semua orang cocok dengan top knot.
BACA JUGA:Messy Fringe untuk Pria Tampak Kasual tapi Penuh Gaya
Bentuk wajah, jenis rambut, hingga gaya hidup perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mengadopsi gaya ini.