PAGARALAMPOS.COM - Di ujung barat Pulau Sumatra, berdiri sebuah bangunan megah yang tidak hanya menjadi tempat ibadah umat Islam, tetapi juga simbol kekuatan, keteguhan, dan harapan.
Masjid Baiturrahim, yang terletak di kawasan pesisir Ulee Lheue, Kota Banda Aceh, merupakan salah satu masjid tertua dan paling ikonik di Aceh.
Ia bukan hanya saksi sejarah perkembangan Islam di wilayah tersebut, namun juga menjadi bukti nyata keajaiban di tengah tragedi dahsyat tsunami Aceh tahun 2004.
Awal Mula Berdirinya Masjid
BACA JUGA:Sejarah Patung Titi Banda: Legenda Ramayana yang Menjadi Ikon Budaya di Gerbang Kota Denpasar!
Masjid Baiturrahim pertama kali didirikan pada abad ke-17 pada masa Kesultanan Aceh Darussalam, ketika Sultan Iskandar Muda memerintah (1607–1636).
Seiring berjalannya waktu, bangunan masjid mengalami beberapa kali perbaikan dan renovasi, hingga pada masa kolonial Belanda, struktur kayunya diganti dengan bahan batu bata agar lebih kokoh menghadapi cuaca pesisir yang keras.
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1920-an, Masjid Baiturrahim mengalami renovasi besar yang menjadikannya memiliki arsitektur campuran Timur Tengah dan Eropa.
Masa Keemasan dan Peran Sosial
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Patung Reog Ponorogo: Simbol Identitas Budaya dan Kebanggaan Masyarakat!
Selain menjadi tempat shalat lima waktu dan salat Jumat, masjid ini juga aktif dalam pendidikan agama, pengajian, serta menjadi tempat musyawarah warga.
Masjid ini memainkan peran penting dalam mempertahankan nilai-nilai keislaman masyarakat pesisir, bahkan ketika Aceh mengalami konflik politik dan sosial, baik pada masa penjajahan maupun masa modern.
Tragedi Tsunami 2004 dan Keajaiban Masjid
Ketika gempa bumi berkekuatan 9,1 SR mengguncang Samudera Hindia dan menciptakan tsunami raksasa yang menghantam pesisir barat Aceh, ribuan nyawa melayang, dan hampir seluruh kawasan Ulee Lheue rata dengan tanah.