BACA JUGA:Sejarah Danua Rayo: Jejak Peradaban Kuno di Tepian Sungai Batanghari, Jambi!
BACA JUGA:Sejarah Danau Situ Gunung: Legenda, Jejak Kolonial, dan Harmoni Alam di Kaki Gunung Gede!
3. Pantau Kondisi Oli atau Minyak Kopling
Pada motor dengan sistem kopling basah, pelumas sangat dibutuhkan agar gesekan antar komponen tidak berlebihan.
Minyak kopling yang kotor atau volumenya berkurang akan menurunkan efisiensi kerja kampas kopling.
Lakukan pemeriksaan rutin dan pastikan oli sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Ganti pelumas secara berkala agar performa kopling tetap optimal.
4. Hindari Membebani Motor Secara Berlebihan
Mengangkut beban berlebih atau sering melakukan akselerasi tiba-tiba bisa membuat kampas kopling cepat aus.
Hal ini karena kampas harus bekerja ekstra keras untuk menyalurkan tenaga.
BACA JUGA:Sejarah Patung Titi Banda: Legenda Ramayana yang Menjadi Ikon Budaya di Gerbang Kota Denpasar!
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Patung Reog Ponorogo: Simbol Identitas Budaya dan Kebanggaan Masyarakat!
Usahakan untuk tidak membawa muatan melebihi kapasitas yang dianjurkan, dan pertimbangkan motor dengan mesin lebih besar jika aktivitas Anda menuntut membawa barang berat secara rutin.
5. Ganti Kampas Kopling Saat Sudah Aus
Walaupun dirawat dengan baik, kampas kopling tetap memiliki masa pakai yang terbatas. Tanda-tanda kampas perlu diganti antara lain: kopling terasa selip, akselerasi melemah, atau terdengar suara aneh saat digunakan.
Mengganti kampas kopling secara berkala sesuai anjuran produsen akan membantu menjaga sistem transmisi dan mesin tetap awet.
Merawat kampas kopling bukan hanya soal kenyamanan berkendara, tapi juga soal menjaga umur mesin dan efisiensi bahan bakar.