Menguak Sejarah Gedung Harmonie, Warisan Kolonial di Jantung Kota Pasuruan

Kamis 05-06-2025,22:02 WIB
Reporter : Devi
Editor : Gusti

PAGARALAMPOS.COM – Di tengah pusat Kota Pasuruan, Jawa Timur, berdiri sebuah bangunan bersejarah yang menjadi saksi diam dinamika era kolonial Belanda, yaitu Gedung Harmonie.

Walaupun tidak sepopuler situs sejarah lainnya di tanah air, gedung ini menyimpan nilai penting sebagai warisan masa lalu yang merefleksikan kehidupan kolonial beserta segala kerumitannya.

Gedung Harmonie tak hanya berfungsi sebagai peninggalan arsitektural, namun juga mencerminkan pergolakan sosial dan politik di masa itu.

Asal-Usul Pendirian

BACA JUGA:Gedung Harmonie Kota Pasuruan: Jejak Sejarah Kolonial yang Terlupakan!

Gedung ini didirikan sekitar tahun 1830-an, saat Pasuruan masih menjadi bagian vital dalam sistem administrasi kolonial Hindia Belanda.


Menguak Sejarah Gedung Harmonie, Warisan Kolonial di Jantung Kota Pasuruan--

Pembangunannya menandai tren umum pada masa tersebut, di mana otoritas kolonial mendirikan sarana sosial dan kebudayaan untuk kalangan Eropa yang tinggal di kota-kota strategis di Pulau Jawa.

Nama “Harmonie” diambil dari istilah yang umum digunakan untuk menyebut klub sosial eksklusif milik warga Belanda.

Desain bangunannya mengusung gaya neoklasik yang sangat diminati oleh masyarakat kolonial kala itu.

Karakteristik bangunan ini tampak dari tiang-tiang besar, jendela yang luas, serta tatanan ruang yang simetris.

Lebih dari sekadar tempat berkumpul, Harmonie dimanfaatkan untuk pesta dansa, konser musik, jamuan makan malam, hingga pertemuan formal antara pemerintahan kolonial dan para pemuka lokal.

Pusat Aktivitas Kalangan Elite

Di masa kejayaannya, Gedung Harmonie menjadi titik sentral dalam kehidupan sosial elite kolonial di Pasuruan.

Pejabat tinggi Belanda, para pemilik usaha perkebunan, hingga kaum bangsawan lokal kerap menghadiri acara yang diselenggarakan di sini.

Kategori :