BACA JUGA:5 Destinasi Wisata di Sulawesi Barat dengan Pemandangan Memukau untuk Healing
Dampak Penjajahan Belanda
Pada abad ke-19, Bali masuk ke dalam wilayah kolonial Belanda. Meskipun ada perlawanan, pengaruh Belanda terlihat dalam pembangunan infrastruktur dan pengenalan berbagai aspek kebudayaan Barat.
Awal Mula Pariwisata Modern
Pariwisata di Bali mulai berkembang pesat pada awal abad ke-20, ketika para seniman dan pelancong dunia tertarik oleh keindahan alam dan kekayaan budaya pulau ini. Hal ini memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.
Peran Bali dalam Perang Dunia II
Bali mengalami masa sulit selama Perang Dunia II, terutama saat pendudukan Jepang pada tahun 1942. Setelah perang, Bali kembali ke pemerintahan Belanda sebelum akhirnya menjadi bagian dari Indonesia.
BACA JUGA:Jelajahi Karanganyar: 4 Destinasi Wisata yang Memikat Hati!
BACA JUGA:Ciptakan Kenangan Tak Terlupakan di 5 Destinasi Wisata Sulawesi Barat untuk Healing Keluarga
Tragedi Bom Bali dan Semangat Bangkit
Pada tahun 2002, Bali menghadapi cobaan berat akibat serangan bom di kawasan Kuta. Namun, semangat masyarakat Bali untuk bangkit dan menjaga keamanan menjadikan pulau ini tetap menjadi destinasi wisata yang aman dan ramah.
Kekayaan Budaya dan Tradisi
Selain keindahan alam, Bali kaya akan tradisi unik seperti Tari Barong, upacara Melasti, dan perayaan Nyepi yang masih dipertahankan dengan penuh rasa hormat oleh masyarakat setempat.
Seni dan Kerajinan Tangan
Bali adalah rumah bagi seni tradisional yang beragam, mulai dari lukisan, ukiran kayu, anyaman, hingga pembuatan patung. Desa Ubud menjadi pusat seni yang terkenal dengan karya-karya para seniman lokal.
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata di Sulawesi Barat dengan Pemandangan Memukau untuk Healing