BACA JUGA:Memahami Sejarah Suku Kerinci: Menelusuri Jejak Peradaban Tertua di Jantung Sumatra!
3. Budaya dan Kehidupan Sosial
Dalam bidang budaya dan sosial, pengaruh Hindu sangat terasa. Ritual penting seperti Vratyastoma diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan kepada ajaran agama dan leluhur.
Menariknya, pelaksanaan upacara ini dipimpin oleh seorang Brahmana asli Kutai, yang menjadi bukti tingginya penghargaan terhadap ilmu dan spiritualitas di tengah masyarakat.
Kebijaksanaan Raja Mulawarman tercermin dari berbagai tindakan dermawannya, seperti pemberian tanah, ternak, hingga emas kepada kalangan Brahmana.
Ia juga menggelar upacara keagamaan di tempat-tempat suci seperti Waprakeshwara. Masyarakat Kutai pada masa itu merayakan upacara dan festival sebagai bentuk syukur atas kepemimpinan raja mereka.
BACA JUGA:Sejarah Suku Batak: Jejak Leluhur, Budaya, dan Identitas dari Tanah Toba!
BACA JUGA:Sejarah Candi Agung Amuntai: Warisan Kerajaan Hindu di Kalimantan Selatan
Prasasti Yupa menjadi saksi sejarah yang mencatat kebesaran nama Mulawarman. Ia dikenal sebagai pemimpin yang adil, religius, dan dihormati oleh rakyatnya.
4. Akhir Pemerintahan dan Warisan Sejarah
Kemunduran Kerajaan Kutai dimulai saat Raja Dharma Setia tewas dalam pertempuran melawan Raja Aji Pangeran Anum Panji Mendapa dari Kerajaan Kutai Kartanegara.
Kedua kerajaan ini sebenarnya berbeda; Kutai Martapura mewakili corak Hindu, sedangkan Kutai Kartanegara kemudian berkembang menjadi kerajaan Islam sekitar tahun 1735.