Menelusuri Sejarah Tarian Jaipong: Dari Akar Tradisi Ketuk Tilu hingga Panggung Dunia!

Senin 02-06-2025,15:06 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

Jaipong memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari tarian tradisional lainnya. Gerakan dalam Jaipong cenderung lincah, enerjik, dan ekspresif.

Penari Jaipong biasanya menampilkan kombinasi gerakan tangan yang lentur, langkah kaki yang dinamis, dan tarikan pinggul yang ritmis.

BACA JUGA:Sejarah Tradisi Perkawinan Sedarah Suku Polahi: Warisan Isolasi dan Tantangan Budaya di Pedalaman Gorontalo!

Selain itu, ekspresi wajah penari menjadi bagian penting untuk menyampaikan emosi dan karakter tarian.

Musik pengiring Jaipong memainkan peran vital. Instrumen utama adalah kendang jaipong, yang dikombinasikan dengan gong, kecrek, dan alat musik tradisional Sunda lainnya.

Tempo musiknya bisa berubah-ubah—kadang cepat, kadang lambat—mengikuti alur dan emosi tarian.

Jaipong juga dikenal dengan busana penarinya yang mencolok, biasanya berupa kebaya warna-warni, kain batik atau songket sebagai bawahan, dan hiasan kepala yang mempercantik penampilan.

Perkembangan dan Popularitas

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Suku Kaili: Jejak Budaya dan Identitas di Sulawesi Tengah!

Pada awal kemunculannya, Jaipong sempat mengundang kontroversi karena dianggap terlalu sensual dan tidak sesuai dengan norma kesopanan.

Namun, seiring waktu, persepsi itu berubah setelah masyarakat memahami bahwa gerakan Jaipong adalah bagian dari ekspresi seni dan budaya yang tidak bermaksud vulgar.

Justru, Jaipong menjadi lambang semangat dan keceriaan khas Sunda.

Tarian ini kemudian merambah ke panggung-panggung pertunjukan resmi, festival budaya, hingga menjadi bagian dari diplomasi budaya Indonesia di luar negeri.

Jaipong juga sering diajarkan di sanggar-sanggar tari dan sekolah sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal.

Tak hanya di Jawa Barat, Jaipong telah menyebar ke berbagai wilayah Indonesia. Beberapa versi lokal pun mulai bermunculan, disesuaikan dengan gaya daerah masing-masing.

Ini membuktikan bahwa Jaipong adalah seni yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.

Kategori :