Tahun 80-an membawa warna dan volume ke level baru.
Gaya rambut high-top fade, mullet, dan blow out mendominasi, baik di kalangan pria maupun wanita.
Semakin besar, semakin dianggap keren.
Alat pengeriting dan hairspray jadi sahabat sejati di meja rias.
Semua seolah ingin terlihat mencolok dan berani tampil beda.
BACA JUGA:Mullet Hair: Menciptakan Penampilan Mencolok dan Berbeda
Berbeda lagi di era 90-an, di mana kesederhanaan kembali dijunjung. Gaya seperti bob cut, pixie, dan curtain bangs banyak digemari karena praktis dan manis.
Rachel cut dari serial Friends jadi salah satu potongan rambut paling ikonik. Sementara para pria mulai menyukai potongan undercut yang lebih bersih dan tegas.
Memasuki era 2000-an, model rambut semakin beragam karena pengaruh globalisasi dan internet.
Gaya K-pop, J-pop, hingga punk dan emo mulai bermunculan.
BACA JUGA:Punya Alergi Dingin dan Debu? Ini Obat dan Cara Mengatasinya
Warna rambut cerah, layer ekstrem, dan poni tebal mendominasi kalangan anak muda.
Rambut tak lagi hanya dipotong, tapi diwarnai, dibleaching, bahkan dibentuk ekstrem.
Di masa sekarang, tidak ada model rambut tunggal yang mendominasi. Semua bebas memilih gaya yang sesuai kepribadian dan kenyamanan masing-masing.
Fade, taper, buzz cut, wolf cut, lob, hingga underlayer jadi pilihan yang sah-sah saja. Tak ada yang salah, karena rambut kini adalah ekspresi yang personal.
BACA JUGA:5 Potongan Rambut Pria yang Dominan di Tahun 2025, Kalian Tim Rambut Mana nih?