Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim, Rasulullah SAW bersabda: “Tidurlah kalian qailulah, karena setan tidak tidur qailulah.”
Mengenai waktu pelaksanaannya, para ulama memiliki pandangan yang berbeda. Sebagian mengatakan qailulah dilakukan sebelum waktu Zuhur, dan sebagian lainnya setelahnya.
Namun, inti dari semua pandangan ini adalah perlunya memberi jeda istirahat di siang hari untuk menjaga stamina dalam beribadah dan beraktivitas.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gedung Dwi Warna: Simbol Warisan Kolonial dan Nasionalisme!
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gedung Juang Tambun: Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Bekasi!
Di era modern, waktu istirahat siang umumnya berada di antara pukul 12.00 hingga 13.00, yang sering juga disebut waktu ishoma (istirahat, sholat, dan makan).
Sayangnya, banyak orang melewatkan kesempatan ini, padahal penelitian medis menunjukkan bahwa tidur siang sekitar 20-30 menit mampu meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan kreativitas.
Oleh karena itu, hindarilah tidur kembali setelah Sholat Subuh. Manfaatkan waktu pagi untuk hal-hal produktif, dan penuhi kebutuhan istirahat di waktu yang dianjurkan.
Semoga menjadi kebiasaan baik yang mendatangkan berkah dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari.