Mereka menggunakan simbol seperti bendera Bintang Kejora dan sering terlibat dalam aksi bersenjata. Pemerintah terus berusaha mengatasinya melalui pendekatan keamanan dan pembangunan wilayah.
4. Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
GAM muncul tahun 1976 karena rasa ketidakadilan atas pengelolaan sumber daya alam di Aceh.
BACA JUGA:Sejarah Danau Ranau: Warisan Geologi dan Budaya di Perbatasan Sumatera Selatan dan Lampung!
BACA JUGA:Sejarah Monumen Bambu Runcing: Simbol Perjuangan Rakyat Surabaya Melawan Penjajah!
Setelah puluhan tahun konflik, perdamaian dicapai melalui perjanjian Helsinki pada tahun 2005. Sejak saat itu, Aceh menikmati status otonomi khusus dalam bingkai NKRI.
5. Riau Merdeka
Dipicu ketimpangan hasil pengelolaan minyak dan gas, gerakan ini mencuat pada 1999. Namun, seiring meningkatnya pembangunan dan desentralisasi, suara-suara pemisahan diri dari Riau mulai mereda.
6. Sulawesi Merdeka
Lahir dari aksi mahasiswa di Makassar sekitar 1999, gerakan ini kurang mendapat dukungan luas dan akhirnya tidak berkembang menjadi gerakan besar.
BACA JUGA:Sejarah Pabrik Gula Kedaton yang Sebagian Bahan Bakunya dari Bekas Keraton Plered
BACA JUGA:Menguak Fakta Sejarah Rengasdengklok: Penculikan Demi Kemerdekaan!
7. Gerakan Bali Merdeka (GBM)
GBM sempat muncul sebagai respons terhadap isu-isu nasional dan wacana otonomi khusus. Pada 2006, sempat terdengar ancaman untuk keluar dari Indonesia, namun tidak berlanjut menjadi gerakan nyata.
8. Minahasa Merdeka
Didirikan pada 2006, gerakan ini muncul karena ketidakpuasan terhadap situasi sosial-politik. Namun, semangat nasionalisme masyarakat Minahasa yang kuat membuat gerakan ini tidak mendapat dukungan berarti.