PAGARALAMPOS.COM - Beberapa warga masih belum mengetahui lokasi titik nol kilometer di Kota Solo. Ternyata, titik nol kilometer Kota Solo berada di Tugu Pemandengan.
Tugu Pemandengan terletak tidak jauh dari Pasar Gede dan Balaikota Solo, yaitu tepat di antara kedua tempat tersebut.
Berdasarkan informasi dari surakarta. go. id, tugu tersebut merupakan warisan dari era Pakubuwono VI hingga Pakubuwono X.
Pada zaman itu, tugu ini berfungsi sebagai titik pandang utama bagi Raja Keraton Kasunanan Hadiningrat saat beliau berada di tempat tinggi di Bangsal Pagelaran (Sitihinggil).
BACA JUGA: Menelusuri Tugu Pamandengan: Simbol Kosmologi Jawa dan Jejak Sejarah Kota Surakarta!
Dikatakan bahwa tugu ini juga menjadi salah satu tempat meditasi yang sangat kuat bagi Sri Sunan.
Selain itu, Tugu Pemandengan juga dianggap sebagai pusat kosmologi budaya Jawa.
Anggapan ini didasarkan pada posisi Tugu Pamandengan yang terletak di sebelah timur Pasar Gede.
Simbol ini melambangkan sifat duniawi yang erat kaitannya dengan aktivitas ekonomi.
Sementara di sebelah barat tugu terdapat Masjid Agung, yang menandakan kedekatan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai simbol ibadah umat manusia.
Di sisi lain, terdapat juga poros Tugu Pemandengan yang dijadikan titik pandang raja yang luas pada masa kolonial Belanda.
Hal ini terjadi ketika pusat pemerintahan Belanda berada di Balai Kota Surakarta saat ini.
Warga yang kurang memahami sejarah dan fungsi tugu ini seringkali menganggapnya sebagai bangunan biasa. Hingga tahun 2016, pemerintah Kota Solo pun melakukan penataan di sekitar Tugu Pemandengan.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memperkuat penanda titik nol kilometer Solo. Selain itu, Tugu Pemandengan berperan sebagai ikon kota yang dapat menarik perhatian wisatawan.