Arkeolog Mencapai Keberhasilan dalam Menemukan Asal Usul Kekayaan Nabi Sulaiman di Israel

Senin 12-05-2025,14:12 WIB
Reporter : Gita
Editor : Almi

Menurut laporan dari Archytele, Selasa (14/11/2023), para arkeolog percaya bahwa mereka mungkin telah menemukan salah satu sumber kekayaan yang paling terkenal.

Profesor Erez Ben-Yosef dari Universitas Tel Aviv menyatakan bahwa produksi di tambang tersebut mengalami perkembangan pesat pada masa pemerintahan Raja Sulaiman 3. 000 tahun lalu.

BACA JUGA:Warisan Zaman Kejayaan: Deretan Temuan Arkeologis dari Kerajaan Kutai yang Bikin Penasaran

Tambang ini tidak memiliki kandungan emas atau perak, melainkan bijih tembaga. Banyak bukti yang tersebar di seluruh lokasi menunjukkan bahwa produksi tembaga berlangsung secara massal di masa lalu.

"Semua sisa bahan bijih hitam yang ditemukan merupakan limbah dari proses peleburan. Ini merupakan bukti penting untuk produksi tembaga kuno di Timna," ujarnya.

Tembaga menjadi komoditas penting di zaman kuno karena merupakan salah satu logam yang paling dicari di dunia. Pada masa itu, tembaga adalah logam yang sangat berharga dari segi ekonomi.

"Tembaga, di satu titik dalam sejarah, merupakan sumber daya ekonomi yang paling berharga dan menjadi industri yang paling menguntungkan," tambah Prof Ben-Yosef.

Dr Mohammad Najjar dari Friends of Archaeology of Jordan memberikan penjelasan bahwa status logam tembaga pada waktu itu mirip dengan minyak bumi saat ini.

"Seperti sekarang ini, di mana manusia tidak dapat berfungsi tanpa minyak bumi. Begitu juga, manusia di masa lalu tidak dapat berfungsi tanpa tembaga," jelasnya.

BACA JUGA:Raja Terkaya Sepanjang Sejarah Kekayaan Mansa Musa Bikin Dunia Terpana

Tembaga menjadi momen yang mengubah sejarah manusia secara signifikan. Bagi pertama kalinya, manusia mampu mengekstrak logam dari batu dan mengolahnya menjadi alat serta senjata.

Dr Najjar menggambarkan peristiwa tersebut sebagai 'lompatan kuantum' saat manusia mulai memproduksi bahan-bahan mereka sendiri.

Melalui proses peleburan, tembaga dipisahkan dari bijih alami yang terdapat dalam batu.

Bijih tembaga perlu dipanaskan hingga mencapai suhu 1. 000 derajat Celsius, dan untuk mencapai tingkat panas tersebut, para pekerja harus secara terus-menerus menghembuskan api melalui pipa.

Proses untuk memperoleh tembaga dalam keadaan murni memakan waktu berjam-jam.

Kategori :