Berbagai teori pun muncul untuk mencoba menjelaskan tragedi ini.
Salah satu yang paling masuk akal adalah bahwa armada Mongol disapu badai tropis di Laut Jawa yang terkenal ganas saat musim angin berubah.
Kapal-kapal kayu dari utara mungkin tidak dirancang untuk menghadapi gelombang besar dan arus kuat di perairan tropis.
Namun, anehnya, tidak pernah ditemukan puing-puing kapal atau jejak konkret lain yang mendukung teori ini secara meyakinkan.
BACA JUGA:Bikin Kagum! Sejarah Bukit Cinta Tempat Damai Dengan Cerita Rakyat Penuh Makna
Teori lain yang lebih mistis mengaitkan hilangnya armada dengan kekuatan supranatural.
Dalam tradisi lisan masyarakat pesisir Jawa, sering kali diceritakan bahwa lautan memiliki penjaga gaib yang tidak suka pada penjajah asing.
Beberapa nelayan mengklaim pernah melihat kapal hantu besar yang melintasi cakrawala malam tanpa suara, diyakini sebagai sisa dari armada Mongol yang terperangkap di antara dunia.
Sejumlah arkeolog dan sejarawan juga telah mencoba menelusuri jejak armada ini, baik melalui ekspedisi bawah laut maupun penelitian dokumen kuno.
BACA JUGA:Bikin Kagum! Sejarah Bukit Cinta Tempat Damai Dengan Cerita Rakyat Penuh Makna
Namun, hingga hari ini, belum ada temuan yang benar-benar mengungkap kebenaran.
Beberapa ekspedisi bahkan berakhir tanpa hasil, menambah aura misteri yang mengelilingi kisah ini.
Yang menarik, hilangnya armada Mongol di Laut Jawa menjadi salah satu titik balik penting dalam sejarah Nusantara.
Jika ekspedisi itu berhasil, mungkin peta politik dan budaya Indonesia akan sangat berbeda.
BACA JUGA:Sejarah Makam Sultan Iskandar Muda: Warisan Kejayaan Kesultanan Aceh!
Namun, kenyataan berkata lain Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit tak lama setelah itu, dan Indonesia terhindar dari dominasi kekaisaran Mongol.