Hal ini menunjukkan bahwa candi ini memiliki nilai spiritual dan politis yang kuat pada masa itu.
Arsitektur dan Keunikan
Salah satu hal yang membedakan Candi Jabung dari candi-candi lain adalah bahan dasar pembuatannya. Candi ini dibangun menggunakan bata merah yang dipahat dengan sangat halus dan presisi.
Meskipun terbuat dari material yang dianggap kurang tahan lama dibandingkan batu andesit, keutuhan Candi Jabung yang masih berdiri hingga kini menunjukkan keterampilan luar biasa para pembangunnya.
Secara arsitektural, candi ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran dasar sekitar 13,11 x 9,58 meter dan tinggi mencapai 16,2 meter.
BACA JUGA:Jerman, Italia, Jepang Bersatu! Begini Awal Mula Poros Nazi Menguasai Dunia
Bagian tubuh candi memiliki relung-relung dengan relief yang menggambarkan kehidupan masyarakat saat itu, termasuk adegan pertapaan, binatang mitologis, dan motif tumbuh-tumbuhan.
Relief pada Candi Jabung juga cukup unik karena menggambarkan cerita rakyat dan kepercayaan lokal, termasuk sosok makhluk-makhluk fantastis seperti Kala dan Makara.
Beberapa relief bahkan menampilkan adegan kehidupan sehari-hari masyarakat Majapahit, seperti wanita menumbuk padi atau pria memikul hasil panen, memberikan gambaran yang hidup mengenai budaya zaman itu.
Fungsi dan Makna Spiritual
BACA JUGA:Jerman, Italia, Jepang Bersatu! Begini Awal Mula Poros Nazi Menguasai Dunia
Candi Jabung dipercaya memiliki fungsi utama sebagai tempat pemujaan sekaligus penghormatan terhadap leluhur.
Sebagai tempat suci, candi ini menjadi titik penting dalam kegiatan spiritual masyarakat Majapahit, khususnya yang berkaitan dengan pemujaan terhadap arwah bangsawan atau tokoh penting kerajaan.
Dalam konteks ini, Candi Jabung tidak hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga simbol spiritual dan politik.
Keberadaannya mencerminkan konsep kepercayaan Hindu-Buddha yang menyatu dalam struktur sosial Majapahit, di mana kekuasaan dan spiritualitas saling berkaitan erat.
BACA JUGA:Salah satu keajaiban dunia, Situs Gunung Padang, berhasil mengubah cara pandang kita terhadap dunia