Bangsa Yunani dan Romawi mempelajari sistem ini, lalu menyesuaikannya dengan perhitungan mereka sendiri.
Meskipun kalender Gregorian yang saat ini kita gunakan berasal dari negara lain, prinsip 365 hari dalam setahun berasal dari Mesir.
Di sisi lain, kalender kontemporer menambahkan tahun kabisat untuk mengikuti rotasi Bumi.
BACA JUGA:Bagaimana Islam Menyebar di Indonesia? Simak Sejarahnya!
Peradaban Mesir memang telah lama runtuh.
Piramida kini jadi objek wisata, dan firaun hanya tinggal nama di buku sejarah.
Tapi warisan mereka masih hidup di saku kita di kalender ponsel, di penanggalan kerja, bahkan di ulang tahun kita.
Bangsa Mesir membuktikan bahwa peradaban besar tidak hanya ditandai oleh bangunan megah, tapi juga oleh kemampuannya menata hidup.
BACA JUGA:Kalender maya lebih akurat dari kalender modern, ini faktanya
Dan tidak ada yang lebih mendasar dari menata waktu.
Mereka membaca bintang, menulis di batu, dan mewariskan kalender. Dan lewat itu semua, mereka berhasil satu hal, menaklukkan waktu tanpa harus hidup abadi.