Ia adalah perjalanan, dengan percabangan, kesalahan, dan keajaiban tak terduga.
Maka, barangkali yang paling penting bukanlah menolak algoritma, tapi menempatkannya pada porsinya.
Gunakan ia sebagai alat, bukan tuan.
BACA JUGA:Nokia 808 PureView Re-Design 2024, Perpaduan Desain Klasik dan Teknologi Modern
Biarkan algoritma membantu kita menavigasi dunia digital, tapi jangan sampai ia mengarahkan cara kita mencintai, berteman, atau bermimpi.
Karena di akhir hari, algoritma adalah produk logika. Sedangkan hidup, meski bisa dijelaskan dengan rumus, tetap butuh ruang untuk irasionalitas, spontanitas, dan keajaiban. Dan mungkin, di situlah letak kemanusiaan kita—di luar jangkauan algoritma manapun.