Meskipun sebagian besar relief telah aus akibat faktor usia dan tertimbun material vulkanik selama berabad-abad.
Namun sebagian masih dapat dikenali sebagai representasi dewa-dewi Hindu, makhluk mitologi, serta simbol-simbol keagamaan.
Fungsi dan Makna Budaya
BACA JUGA:HP Oppo Mid-Range, Tampil Stylish dengan Spek Maksimal
Seperti banyak candi Hindu lainnya di Jawa, fungsi utama Candi Kedulan adalah sebagai tempat pemujaan kepada dewa-dewa dalam trimurti Hindu, khususnya Dewa Siwa sebagai dewa penghancur sekaligus pencipta ulang.
Namun, lebih dari sekadar tempat ibadah, candi ini juga merupakan simbol kekuasaan dan legitimasi politik kerajaan.
Pembangunan candi pada masa itu tidak hanya didasari oleh motif religius, tetapi juga sebagai cara raja memperkuat kedudukannya dengan menunjukkan hubungan spiritualnya dengan dunia dewa.
Candi juga menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan. Para pendeta dan brahmana tinggal di sekitar kompleks candi, mengajarkan ilmu keagamaan dan filsafat kepada para murid.
BACA JUGA:Berani? Ini Kisah Menyeramkan di Bioskop Angker Yogyakarta yang Bikin Merinding!
Ini menunjukkan bahwa Candi Kedulan, seperti banyak candi lain, bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kehidupan sosial dan intelektual masyarakat.
Pelestarian dan Potensi Wisata
Namun, berkat kerja keras tim arkeolog, beberapa bagian candi kini telah berhasil direkonstruksi dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
Candi Kedulan juga menyimpan potensi wisata budaya dan edukatif yang besar. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat Kota Yogyakarta membuatnya mudah diakses.
Wisatawan yang berkunjung bisa menikmati suasana yang tenang dan belajar tentang sejarah peradaban Hindu di Jawa.
BACA JUGA:Haram Keturunan Adipati Cepu ke Gunung Lawu. Ternyata Ini Sosok yang Mengutukannya!
Meski belum sepopuler situs-situs candi besar lainnya, Candi Kedulan menawarkan pengalaman yang otentik dan mendalam bagi para pencinta sejarah.