Ia belajar dari perilaku pengguna, memberikan rekomendasi, dan bahkan memahami konteks.
Web 4.0 sering disebut sebagai Internet Emosional atau Web Simbiotik.
Ia bukan hanya memahami data, tetapi juga mampu merasakan dan beradaptasi dengan kondisi pengguna.
Ini bukan sekadar peningkatan teknologi, tetapi revolusi dalam cara manusia dan mesin berinteraksi.
BACA JUGA:Polestar Phone Gandeng Snapdragon 8 Gen 3, HP Canggih dengan Teknologi Terkini
Bayangkan sebuah asisten virtual yang bukan hanya tahu jadwal Anda, tapi juga bisa membaca emosi lewat nada suara atau ekspresi wajah Anda.
Atau platform pembelajaran daring yang mampu menyesuaikan gaya mengajar sesuai dengan mood siswa hari itu.
Inilah gambaran awal dari Web 4.0 internet yang intuitif dan responsif secara emosional.
Di Web 4.0, AI akan menjadi otak dan hati internet.
BACA JUGA:Layar Lipat Tiga TCL, Teknologi Canggih dengan Layar 7,85 Inci yang Mengagumkan
Kecerdasan buatan tidak lagi hanya menjalankan perintah, tetapi juga memahami nuansa.
AI akan bisa membedakan antara tawa yang tulus dan senyum yang dipaksakan lewat analisis wajah. Ini membuka pintu pada interaksi yang lebih dalam antara manusia dan teknologi.
Bayangkan sebuah platform customer service yang bisa membedakan apakah pelanggan sedang frustasi atau hanya bingung, lalu menyesuaikan nada bicara dan solusi dengan emosi tersebut.
Itu bukan lagi fiksi ilmiah.
BACA JUGA:ZTE Voyage 3D, Teknologi Canggih untuk Menikmati Dunia 3D dalam Smartphone
Web 4.0 juga akan mencairkan batas antara dunia nyata dan maya.