Ada banyak pertanyaan besar yang perlu dijawab sebelum tahun 2030 tiba.
Bagaimana dengan privasi data, Kalau AI tahu segalanya tentang kita mulai dari makanan favorit, kebiasaan tidur, sampai isi hati siapa yang menjamin semua informasi itu aman.
Bagaimana dengan lapangan pekerjaan, Otomatisasi akan memangkas banyak jenis pekerjaan.
BACA JUGA:Sony Xperia 1 VI, Ponsel Flagship dengan Dimensi Lebih Lebar dan Teknologi Terbaru
Apakah kita siap dengan itu.
Bagaimana dunia pendidikan harus menyesuaikan diri untuk menyiapkan tenaga kerja yang relevan di era baru ini.
Dan satu lagi, bagaimana kita mengatur etika AI.
Jika nanti AI bisa membuat keputusan sendiri, siapa yang bertanggung jawab ketika ada kesalahan.
BACA JUGA:Nokia 808 PureView Re-Design 2024, Perpaduan Desain Klasik dan Teknologi Modern
Semua pertanyaan ini tidak punya jawaban mudah. Tapi satu hal yang pasti, membiarkan AI berkembang tanpa arah juga bukan pilihan.
AI bukan musuh, tapi juga bukan teman yang bisa dipercaya begitu saja.
Ia adalah alat canggih, kuat, dan penuh potensi.
Tapi seperti alat apa pun, ia butuh tangan manusia yang bijak untuk mengendalikannya.
BACA JUGA:Polestar Phone Gandeng Snapdragon 8 Gen 3, HP Canggih dengan Teknologi Terkini
Tahun 2030 akan menjadi saksi besar perubahan ini.
Bukan lagi sekadar "era digital", tapi era di mana manusia dan mesin harus belajar hidup berdampingan.