Raden Wijaya dikenal sebagai pemimpin dengan kecerdasan taktis yang luar biasa. Setelah menjalin kerja sama sementara dengan pasukan Mongol untuk menggulingkan musuh lamanya, ia memanfaatkan momen kemenangan itu untuk melancarkan serangan balik yang mengejutkan.
Taktik ini menjadi awal kehancuran pasukan Mongol di tanah Jawa.
2. Serangan ke Markas Mongol
Setelah sebulan dari keberhasilan awal mereka, pasukan Majapahit yang dipimpin oleh Raden Wijaya meluncurkan serangan dadakan ke markas pasukan Mongol.
Dalam serangan itu, mereka berhasil mengelabui dan menghancurkan pertahanan musuh, termasuk membunuh sekitar 200 prajurit yang menjaga Raden Wijaya dalam perjalanan sebelumnya.
BACA JUGA:Mengulik Sejarah MULO: Jejak Pendidikan Masa Kolonial di Indonesia!
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Pulau Penyengat: Jejak Peradaban Melayu di Kepulauan Riau!
3. Serangan Kilat yang Menyentak
Dengan jumlah pasukan yang cukup besar, Majapahit meluncurkan serangan mendadak ke pusat kekuatan Mongol.
Banyak prajurit Mongol gugur, sementara sisanya panik dan melarikan diri ke arah pelabuhan.
Pasukan Jawa yang telah bersiap di sekitar lokasi penyerangan juga berhasil menghancurkan beberapa kapal mereka, dipimpin oleh Rakryan Mantri Arya Ardikara.
4. Pelarian yang Terhalang
Pasukan Mongol yang mencoba melarikan diri ke arah Quanzhou di Tiongkok pun mengalami hambatan besar.
Raden Wijaya dan pasukannya berhasil mengacaukan jalur pelarian dan merampas harta rampasan perang mereka. Dalam proses ini, sekitar 3.000 prajurit elit Mongol tewas, dan mereka tertahan selama lebih dari dua bulan sebelum bisa kembali ke negerinya.
BACA JUGA:Sejarah Jembatan Teluk Kendari: Simbol Kemajuan Infrastruktur di Sulawesi Tenggara!