Seperti banyak pantai selatan Jawa lainnya Pantai Ngliyep dikenal dengan ombaknya yang ganas dan berbahaya. Dalam beberapa dekade terakhir tak terhitung jumlah korban jiwa yang terseret arus dan hilang tanpa jejak. Anehnya sebagian besar korban ditemukan dalam kondisi aneh seperti pakaian yang masih utuh meskipun sudah berhari-hari hilang atau tubuh yang tak menunjukkan luka padahal terseret ombak besar.
Beberapa masyarakat percaya bahwa korban-korban tersebut merupakan "pengganti" atau "tumbal" yang diambil oleh penghuni laut selatan terutama jika ada ritual yang kurang sempurna atau peraturan adat yang dilanggar. Bahkan ada cerita bahwa orang-orang yang terlalu sombong atau berbuat tidak sopan di pantai seperti buang air sembarangan atau berbicara kotor akan lebih mudah “dipilih” oleh kekuatan tak kasat mata.
BACA JUGA: Pantai Selatan Jawa! Sejarah yang Terkubur, Mitos yang Mengakar
BACA JUGA:Sejarah Hari Kartini: Mengenang Perjuangan Sang Pelopor Emansipasi Wanita Indonesia!
Pantangan dan Kepercayaan Lokal
Salah satu pantangan yang paling terkenal adalah larangan menggunakan pakaian berwarna hijau saat berkunjung ke pantai selatan termasuk Ngliyep. Warna hijau dipercaya sebagai warna kesukaan Nyai Roro Kidul. Siapa pun yang mengenakan pakaian hijau dianggap bisa menarik perhatian sang Ratu dan berisiko "dipanggil" ke istananya di dasar laut.
Selain itu masyarakat sekitar juga menghindari berbicara sompral atau meremehkan kekuatan alam saat berada di area pantai. Mereka percaya bahwa tempat ini bukan hanya milik manusia tetapi juga dihuni oleh makhluk halus yang harus dihormati.
Kisah Mistis Jejak Kaki Tak Bertuan dan Tangisan di Tengah Malam
BACA JUGA:Ekspedisi Pantai Sembilan, Cerita yang Tak Tercatat Sejarah
BACA JUGA:Sejarah Museum Ullen Sentalu: Melestarikan Keindahan dan Budaya Jawa di Yogyakarta!
Beberapa pengunjung dan warga lokal mengaku pernah mengalami kejadian-kejadian aneh seperti melihat jejak kaki besar di pasir yang muncul tiba-tiba mendengar suara tangisan perempuan di malam hari atau bahkan melihat sosok perempuan berbaju hijau berjalan di kejauhan dan tiba-tiba menghilang.
Salah satu kisah yang cukup populer adalah pengalaman seorang fotografer yang sedang mengambil gambar saat fajar. Ia mengaku melihat sosok perempuan duduk di tepi tebing Gunung Kombang. Saat ia dekati sosok itu perlahan memudar dan menghilang tepat di depan matanya. Setelah kejadian itu fotografer tersebut jatuh sakit selama seminggu dan baru sembuh setelah didoakan oleh tokoh adat setempat.
Antara Pariwisata dan Warisan Budaya
Meski memiliki nuansa mistis yang kuat Pantai Ngliyep terus berkembang sebagai destinasi wisata. Pemerintah dan masyarakat setempat menggabungkan nilai budaya dengan wisata seperti memperkenalkan wisata spiritual dan edukasi tentang tradisi Labuhan. Beberapa pengunjung bahkan datang khusus untuk menyaksikan upacara atau melakukan meditasi di Gunung Kombang.
BACA JUGA: Mengungkap Tabir Gelap Pantai Payangan, Sejarah Terlupakan dan Ritual Tersembunyi
BACA JUGA:Sejarah dan Perkembangan Tari Gandrung: Warisan Budaya Banyuwangi yang Memiliki Makna Mendalam!