Gempa hembusan ini, juga terjadi pada Rabu lalu (2/4). Satu kali gempa Hembusan dengan amplitudo 11 mm, dan lama gempa 10 detik.
Yang mana, saat hembusan terjadi kondisi cuaca terekam cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur, selatan dan barat. Suhu udara sekitar 16-26°C.
Menanggapi hal tersbut Kepala Pos Pemantau GAD, Megian Nugraha AMd mengakui telahbl terjadinya akrifitas kehempaan yakni gempa hembusan.
BACA JUGA:Waspada Gunung Api Dempo, Sepekan Alami Hembusan, Gempa Tektonik dan Tremor
BACA JUGA:Musrenbang Dempo Selatan Tampung 258 Usulan, Selaraskan Ptogram OPD dan Reses DPRD
"Aktifitas ini normal pada GAD, dan bukan terjadinya peningkatan aktifitas vulkanik pada gunung api Dempo," ujar dia menegaskan.
"Gunung Api Dempo masih aktif normal pada leves II Waspada, ujar dia.
Dia juga menjelaskan, aktifitas gempa hembusan ini bukannya erupsi yang diakibatkan peningkatan aktifitas magma. Yang sebelumnya GAD menunjukan aktifitas vulkanik berupa erupsi yang berpotensi terjadinya hujan abu.
"Gempa hembusan ini juga pernah terjadi beberapa kali dalam sehari, bagjan 16 kali dialami GAD, itu sudah lama sekali," ucapnya seraya mengatakan gempa hembusan ini patut diwaspadai jika durasinya terjadi lebih dari 30 detik.
BACA JUGA:Waspada Gunung Api Dempo, Sepekan Alami Hembusan, Gempa Tektonik dan Tremor
Untuk itu, Megian juga sebelumnya mengingatkan, agar masyarakat, pengunjung/wisatawan tidak mendekati dan bermalam (camping) di pusat aktivitas kawah Marapi - G. Dempo dalam radius 1 km, serta arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara.
"Mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan," pungkasnya.