Dari Lamajang ke Majapahit: Awal Mula Kerajaan Besar di Nusantara

Rabu 26-03-2025,03:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Kesejahteraan ekonomi masyarakat Kutai didukung oleh hasil pertanian yang melimpah, aktivitas perdagangan yang aktif, dan kegiatan beternak.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Berdasarkan prasasti Yupa, mayoritas penduduk Kerajaan Kutai menganut agama Hindu, tetapi mereka tetap melestarikan budaya lokal.

Kemajuan budaya Kutai tampak dalam pelaksanaan upacara Vratyastoma pada masa Raja Mulawarman.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Makam Sultan Malik Al Saleh: Jejak Kejayaan dan Spiritualitas!

BACA JUGA:Sejarah Talang Tuo: Menelusuri Jejak Peradaban dan Kebudayaan Nusantara!

Pemimpin upacara, seorang Brahmana asli Kutai, menunjukkan bahwa masyarakatnya memiliki kesadaran tinggi terhadap pengetahuan.

Raja Mulawarman, putra Raja Asmawarman, dikenal sebagai penguasa yang bijaksana dan dermawan.

Ia memberikan sumbangan berupa emas, tanah, dan ternak kepada para Brahmana serta menyelenggarakan upacara sedekah di tempat-tempat suci seperti Waprakeswara.

Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Mulawarman, namun mengalami kemunduran pada masa Raja Dharma Selia dan akhirnya runtuh setelah konflik dengan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.

BACA JUGA:Sejarah dan Makna Patung Dirgantara: Simbol Keberanian dan Kebanggaan Jakarta!

BACA JUGA:Sejarah dan Makna Patung Jenderal Sudirman: Monumen Perjuangan yang Abadi!

Penting untuk dicatat bahwa Kerajaan Kutai Martapura berbeda dari Kerajaan Kutai Kartanegara, yang bertransformasi menjadi kerajaan Islam pada tahun 1735.

Kategori :