Pesan ini dapat berupa nasihat, peringatan, atau arahan yang dianggap penting bagi kehidupan masyarakat.
Waktu dan Alasan Dilaksanakannya Paturuan Sibaso
Di masa lalu, ritual ini sering dilakukan oleh masyarakat Mandailing sebelum masuknya agama Islam.
BACA JUGA:Sejarah dan Kejayaan Rumah Istana Kesultanan Serdang: Warisan Budaya Melayu di Sumatera Utara!
BACA JUGA:Sejarah dan Keunikan Rumah Adat Rakit Limas: Warisan Budaya Masyarakat Sumatera Selatan!
Kini, dengan mayoritas penduduk Mandailing menganut Islam, praktik ini mulai jarang ditemukan dan lebih bersifat simbolis sebagai bagian dari pelestarian budaya.
Paturuan Sibaso biasanya dilakukan ketika terjadi peristiwa besar atau musibah yang dianggap memerlukan campur tangan roh nenek moyang.
Misalnya, ritual ini bisa digelar untuk memohon hujan saat kekeringan atau menghentikan hujan saat terjadi banjir. Selain itu, ritual ini juga dipercaya dapat membantu mengatasi konflik sosial atau penyakit yang melanda suatu wilayah.