Candi Bahal: Jejak Kejayaan Masa Lalu yang Tersembunyi di Tanah Sumatera

Selasa 08-04-2025,08:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

. Kompleksnya terdiri dari tiga bagian utama: Candi Bahal I, II, dan III, masing-masing dikelilingi oleh pagar dari batu bata merah.

Beberapa elemen khas dalam arsitektur Candi Bahal antara lain:

Gerbang Berukir: Setiap kompleks candi memiliki gerbang masuk yang dihiasi ornamen khas.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Pantai Biak: Keindahan Alam dan Jejak Sejarah yang Mendalam!

BACA JUGA:Sejarah Sarkofagus: Dari Simbol Kemegahan hingga Artefak Bersejarah!

Bangunan Utama Persegi: Candi utama berbentuk persegi dengan atap yang telah runtuh, namun masih menunjukkan keberadaan altar pemujaan.

Relief dan Arca: Dinding candi dihiasi ukiran yang menggambarkan figur dalam ajaran Tantrayana serta makhluk mitologi yang memiliki makna spiritual.

Fungsi dan Nilai Spiritualitas

Sebagai bagian dari Kerajaan Pannai, Candi Bahal kemungkinan berperan sebagai pusat pembelajaran agama Buddha.

Ajaran Tantrayana yang terukir dalam relief menunjukkan bahwa tempat ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga tempat meditasi dan praktik spiritual bagi para biksu.

Upaya Pelestarian dan Kondisi Saat Ini

Seiring waktu, Candi Bahal mengalami berbagai tantangan dalam pelestariannya.

BACA JUGA:Sejarah Pulau Lusi: Dari Semburan Lumpur Hingga Destinasi Wisata!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Api Mahengetang: Keajaiban Vulkanik di Bawah Laut!

Berbagai langkah telah dilakukan untuk menjaga kelestariannya, di antaranya:

Pemugaran oleh Pemerintah: Beberapa bagian candi telah dipugar untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Kategori :