Pada masa Chimu, hujan terus-menerus dapat menghancurkan sistem irigasi dan mengacaukan perekonomian mereka.
Dalam situasi ini, pemuka agama kemungkinan menganggap pengorbanan massal sebagai cara terakhir untuk menenangkan dewa dan mengakhiri bencana.
Anak-anak yang dikorbankan berusia antara 4 hingga 14 tahun, dikubur menghadap laut. Sebagian jasad masih memiliki kulit dan rambut, menambah kesan mendalam akan tragedi ini.
BACA JUGA:5 Peradaban Tertua di Dunia yang Berpengaruh terhadap Sejarah Manusia di Indonesia!
BACA JUGA:Jejak Sejarah Manusia Purbakala: Penemuan Fosil dan Artefak Manusia Purbakala!
Menurut Feren Castillo, arkeolog dari National University of Trujillo, masih banyak situs pengorbanan lain yang mungkin tersembunyi di Peru, khususnya di kawasan Huanchaco.
Temuan ini mengingatkan dunia akan betapa besarnya pengaruh alam terhadap keberlangsungan hidup dan kepercayaan masyarakat kuno.