Untuk fauna endemik yg bisa ditemui di gunung ini mirip babi rusa, anoa dan banyak sekali spesies burung langka seperti maleo, anis kancil dan jenis orkid.
Keanekaragaman hewan di gunung ini menjadikannya menjadi lokasi ideal bagi pengamat burung buat menelaah jenis-jenis burung yang ada di tempat hutan.
BACA JUGA:Pesona Papua: Harmoni Keindahan Alam, Kekayaan Budaya, dan Tradisi yang Terjaga
3. Mempunyai 7 puncak
Gunung Latimojong dikenal memiliki tujuh puncak dan masing-masing memiliki nama sendiri.
Puncak paling tinggi di Sulawesi merupakan Rante Mario, lalu diikuti sang Buntu Nenemori, Buntu Sinaji, Buntu Sikolong, Buntu Rante Kambola, Buntu Bajaja, dan Buntu Latimojong.
Bagi para pendaki, titik awal pendakian adalah Desa Karangan. di desa ini ada sungai dengan air jernih yang cukup akbar bernama Sulu Karangan.
BACA JUGA:Menilik Sejarah Batik Solo: Dengan Berbagai Varian Motif yang Menarik!
Menjadi titik awal, para pendaki yang membutuhkan jasa porter atau pemandu, bisa mencari jasa dari penduduk setempat.
4. Tidak ada Shelter
umumnya pada tiap pos gunung ada shelter atau daerah berlindung. Bentuknya shelter seperti kayu beratap anjung.
Sayangnya, di Gunung Latimojong tidak ada shelter. namun, pendaki bisa mendirikan tenda pada tiap pos termasuk pada puncak .
BACA JUGA:Situs Batu Bedil: Mengupas Warisan Megalitikum yang Mengungkap Peradaban Sriwijaya
Perlu diketahui, terdapat tujuh pos dalam bepergian menuju zenit. buat air minum hanya tersedia di pos 2 dan pos 7.
Di pos lima, air minum ini juga bisa didapatkan, namun tempatnya cukup jauh. Menuju zenit terakhir, pendakian akan menempuh waktu lebih kurang 30-45 mnt.