Dari Runtuh hingga Bangkit! Perjalanan Epik Medang Kamulan Menjadi Kahuripan di Tangan Airlangga

Rabu 26-02-2025,21:03 WIB
Reporter : Devi
Editor : Jukik

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Medang: Pusat Peradaban Hindu-Buddha di Jawa

Dalam situasi yang penuh kekacauan, seorang pangeran bernama Airlangga, yang merupakan keponakan Dharmawangsa Teguh, berhasil melarikan diri ke hutan.

Dengan dukungan rakyat dan para pengikut setianya, Airlangga mulai membangun kembali kekuatan dan dalam waktu beberapa tahun, ia berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai Medang.

Pada tahun 1019, Airlangga berhasil menyatukan kembali Jawa Timur dan mendirikan Kerajaan Kahuripan sebagai penerus Medang Kamulan. Ia memusatkan pemerintahan di Kahuripan, sebuah wilayah yang strategis dan subur.

Masa Kejayaan Kahuripan di Bawah Airlangga

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Medang: Pusat Peradaban Hindu-Buddha di Jawa

Sebagai raja pertama Kahuripan, Airlangga memimpin dengan kebijaksanaan dan membawa kerajaan ke puncak kejayaannya.

Ia memulihkan perekonomian yang hancur akibat perang, membangun sistem irigasi, dan memperkuat pertahanan kerajaan.

Salah satu proyeknya yang terkenal adalah pembangunan Bendungan Wringin Sapta untuk mengatasi masalah banjir dan mengairi lahan pertanian.

Di bidang budaya dan agama, Airlangga dikenal sebagai pelindung sastra dan seni.

BACA JUGA:Perjalanan Kerajaan Medang Kamulan menjadi Kerajaan Kahuripan dalam Sejarah Nusantara

Pada masa pemerintahannya, kitab Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa ditulis, yang menjadi salah satu mahakarya sastra Jawa Kuno.

Akhir Kahuripan dan Pembagian Wilayah

Menjelang akhir pemerintahannya, Airlangga memutuskan untuk membagi kerajaan menjadi dua bagian bagi kedua putranya.

Pada tahun 1045, Kahuripan dibagi menjadi Kerajaan Janggala dan Kerajaan Panjalu (Kediri).

Langkah ini dilakukan untuk menghindari perebutan kekuasaan di antara keturunannya.

Kategori :