PAGARALAMPOS.COM - Masjid Agung Demak, yang terletak di Jawa Tengah, merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia dan menjadi saksi bisu sejarah penyebaran Islam di tanah Jawa.
Masjid ini didirikan pada abad ke-15 oleh Raden Patah, Sultan pertama Kerajaan Demak Bintoro, yang berperan penting dalam perkembangan dakwah Islam bersama para Walisongo.
Empat tiang utama masjid (saka guru) dipercaya dibuat oleh empat wali terkemuka: Sunan Bonang, Sunan Gunungjati, Sunan Ampel, dan Sunan Kalijaga, yang bahu-membahu membangun masjid sebagai simbol persatuan umat.
Keberadaan keempat saka guru tersebut hingga kini menjadi pengingat akan jasa besar para wali dalam memperkokoh fondasi Islam di Nusantara.
BACA JUGA:Sejarah Singkat Kerajaan Galuh: Prasejarah Perkembangaan Dari masa ke Masa Peninggalan Kerajaan!
BACA JUGA:Kisah Sejarah Dibalik Misteri Suku Tidore Hingga Peninggalan Sejarah!
Saat pembangunan berlangsung, ditemukan kekurangan satu tiang utama. Raden Patah dan para wali lalu meminta bantuan Makdum Amal, seorang alim dari Pengalasan Kilen.
Dengan dukungan Sunan Kalijaga, ia mengumpulkan potongan kayu sisa dan, berkat doa serta ketekunan mereka, potongan-potongan kayu tersebut menyatu menjadi balok yang kokoh.
Ketika tiang tersebut telah terpasang, tantangan lain muncul: masjid terlihat sedikit miring, dan arah kiblat belum sempurna menghadap Ka'bah.
Para wali pun bermusyawarah, dan Makdum Amal mengusulkan untuk memohon petunjuk kepada Allah melalui doa.
BACA JUGA:Sejarah dan Prasejarah Suku Maluku: Dari Penjajahan Portugis Hingga Jepang!
BACA JUGA:Sejarah Suku Dayak: Asal-Usul Hingga Tradisi yang di Jalankan!
Dengan penuh kekhusyukan, mereka berdoa bersama, hingga akhirnya masjid berdiri tegak dengan arah kiblat yang tepat.
Kisah ini menjadi simbol kuatnya kekuatan doa dan kebersamaan dalam membangun tempat ibadah. Makdum Amal pun dianugerahi gelar 'Perkasa' sebagai penghargaan atas kontribusinya yang luar biasa.
Hingga kini, Masjid Agung Demak tetap menjadi lambang kejayaan Islam dan warisan budaya yang sarat makna sejarah bagi masyarakat Indonesia.