PAGARALAMPOS.COM - Bitcoin, sebagai mata uang kripto pertama di dunia, telah merevolusi cara kita memandang sistem keuangan.
Dengan sifatnya yang terdesentralisasi dan berbasis blockchain, Bitcoin menawarkan alternatif terhadap mata uang fiat yang dikontrol oleh pemerintah.
Namun, dengan semakin banyaknya negara yang mengembangkan.
Central Bank Digital Currency (CBDC) atau mata uang digital bank sentral, muncul pertanyaan: bagaimana Bitcoin akan berkembang di tengah kehadiran CBDC?
BACA JUGA:Apakah Bisnis Uang Koin Kuno Menguntungkan? Begini Cara Menjalankannya!
CBDC adalah mata uang digital yang diterbitkan dan dikendalikan oleh bank sentral suatu negara.
Tidak seperti Bitcoin yang bersifat terdesentralisasi, CBDC tetap berada dalam kontrol pemerintah dan berfungsi sebagai versi digital dari mata uang nasional.
Beberapa negara seperti Tiongkok dengan Digital Yuan, Uni Eropa dengan Euro Digital, dan Amerika Serikat dengan rencana Digital Dollar sudah mulai mengembangkan sistem ini.
Beberapa perbedaan utama antara Bitcoin dan CBDC meliputi:
BACA JUGA:Bagaimana Cara Klaim DANA Kaget 2025? Ikuti Langkah Ini untuk Dapat Saldo Gratis!
Sentralisasi vs Desentralisasi – Bitcoin tidak dikendalikan oleh satu entitas, sedangkan CBDC sepenuhnya berada di bawah kontrol bank sentral.
Privasi – Transaksi Bitcoin bersifat pseudonim, sementara CBDC kemungkinan besar akan memerlukan identitas pengguna.
Pasokan Terbatas vs Tidak Terbatas – Bitcoin memiliki pasokan tetap 21 juta koin, sedangkan CBDC bisa dicetak sesuai kebijakan pemerintah.
Meskipun CBDC diproyeksikan akan menjadi bagian dari sistem keuangan global, Bitcoin masih memiliki peran penting dalam ekosistem digital.
BACA JUGA:Bingung Cari Reel Pancing Murah tapi Bagus? Cek 5 Pilihan Ini!