Keempat, Atmodarminto beropini, kehancuran majapahit disebabkan sang serangan militer asal wilayah Kediri yang dipimpin sang Girindrawardhana.
Agresi ini berlangsung beberapa waktu lamanya dan dimenangkan sang pihak Kediri menghasilkan Girindrawardhana menjadi penguasa majapahit.
Hal ini kemudian memicu Demak menyerang Majapahit menggunakan motif menumbangkan Girindrawardhana karena sosok ini diklaim bukan pemimpin yg sah.
BACA JUGA:Yuk, Kenali Sejarah Kisah Suku Ambon dan Tradisi-tradisinya!
Selain itu agresi asal pihak luar, kondisi internal Majapahit telah kacau balau. Terutama sepeninggal Hayam Wuruk serta Gajah Mada. Korupsi merajalela, selain itu, perebutan impak serta kekuasaan terjadi antarkerabat kerajaan.
Kondisi kerajaan yg telah lemah ini mengakibatkan Keraton Majapahit jadi keliru satu target perusakan, pemberontakan.
Kelima, penjarahan illegal di masa penjajahan kolonial.
pada sebuah catatan laporan Belanda disebutkan, pada kurang lebih tahun 1800 Masehi, wilayah Trowulan kehilangan kurang lebih 5 juta kubik tanah menjadi akibat penggalian illegal yg dilakukan oleh para pemburu peninggalan kerajaan Majapahit.
Diduga berbagai peninggalan Majapahit yg dicuri pada waktu itu.
Keenam, Keraton Majapahit melakukan moksa. Pendapat ini mungkin tidak didasarkan pada alasan yang ilmiah.
Tapi di ilmu sejarah, khususnya di Indonesia, Bila suatu kejadian belum ditemukan penyebabnya, mampu jadi hal tadi ditimbulkan faktor x.
Faktor X ini bisa berupa hal mistik yang berada di luar jangkauan indra insan.
Beberapa orang beropini Keraton Majapahit sengaja pada-moksa serta dihilangan sang makhluk gaib dengan tujuan supaya kelestarian keraton tetap berjalan di alam lain sehingga terlindungi tangan-tangan jahil insan.