Keunikan Tradisi Perkawinan Suku Biak
Pada tahap lamaran, pihak keluarga pria akan membawa mas kawin berupa barang-barang tradisional seperti manik-manik, kain timur, dan babi.
Mas kawin ini melambangkan penghargaan kepada keluarga mempelai wanita.
Dalam proses ini, kedua keluarga akan berdiskusi dan mencapai kesepakatan mengenai jumlah mas kawin yang harus dipenuhi.
BACA JUGA:Mengenal Gelatin Serta Manfaat dan Khasiat Luar Biasa!
Setelah lamaran diterima, upacara pernikahan dimulai dengan doa-doa adat dan tarian tradisional.
Tarian ini biasanya diiringi oleh musik khas suku Biak, seperti tifa dan suling.
Pengantin pria dan wanita juga mengenakan pakaian adat yang terbuat dari kulit kayu dan dihiasi bulu-bulu burung cenderawasih.
Hal yang menarik dalam tradisi ini adalah pesta pernikahan yang melibatkan seluruh masyarakat kampung.
BACA JUGA:Mengendarai Motor Tanpa SIM dan Helm, Apakah Ini Cara Suku Dayak Losarang Menjaga Adat?
Acara ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan sosial dan menjaga solidaritas antarwarga.
Makanan seperti sagu dan ikan bakar disajikan untuk para tamu sebagai bagian dari perayaan.
Pelestarian Tradisi Perkawinan Suku Biak
Hingga kini, tradisi perkawinan suku Biak tetap dijaga oleh masyarakatnya meskipun pengaruh modernisasi mulai masuk ke Papua.
Nilai-nilai adat yang terkandung dalam tradisi ini menjadi warisan budaya yang penting untuk dipertahankan oleh generasi muda.
BACA JUGA:Rahasia Kecantikan Wanita Suku Baduy: Apa yang Membuat Mereka Begitu Memesona?