BACA JUGA:Jamur Shimeji, 6 Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh!
2. Seblak dan Bakso dalam Konteks Anemia
Untuk mengetahui apakah konsumsi seblak dan bakso dapat menyebabkan anemia, penting untuk memahami bagaimana makanan ini berkontribusi terhadap asupan zat besi dan nutrisi lain yang diperlukan oleh tubuh.
Kekurangan Zat Besi: Anemia yang paling sering terjadi adalah anemia defisiensi besi, yang terjadi karena kekurangan zat besi dalam tubuh.
Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah untuk membawa oksigen. Makanan seperti daging merah (termasuk daging sapi pada bakso) adalah sumber utama zat besi heme, yang lebih mudah diserap oleh tubuh.
Oleh karena itu, konsumsi bakso yang mengandung daging sapi dapat membantu mencegah anemia defisiensi besi, asalkan dimakan dalam jumlah yang cukup.
Namun, konsumsi seblak yang didominasi oleh kerupuk tepung dan bahan tambahan seperti telur atau sayuran mungkin tidak memberikan cukup zat besi untuk mencegah anemia jika dikonsumsi secara terpisah dan tidak seimbang dengan sumber zat besi lainnya. Kerupuk dan tepung umumnya tidak mengandung zat besi dalam jumlah yang signifikan.
Kandungan Nutrisi Lain: Selain zat besi, tubuh juga memerlukan vitamin B12 dan asam folat untuk memproduksi sel darah merah.
Daging sapi pada bakso mengandung vitamin B12 yang baik untuk mencegah anemia megaloblastik, yang terjadi akibat kekurangan vitamin B12.
Meskipun begitu, jika bakso terlalu sering dikonsumsi bersama bahan-bahan lain yang rendah kandungan vitamin B12 (misalnya, kerupuk dalam seblak), tubuh mungkin tidak mendapatkan asupan yang cukup.
BACA JUGA:Perlu Diketahui, Manfaat dan Bahaya Mengonsumsi Telur Setengah Matang!
3. Efek Konsumsi Berlebihan
Seblak dan bakso memang mengandung beberapa nutrisi yang baik bagi tubuh, seperti protein dan zat besi (pada bakso). Namun, jika dikonsumsi berlebihan, kedua makanan ini juga bisa berisiko.
Kerupuk dalam seblak mengandung banyak karbohidrat olahan dan kalori kosong, sedangkan bakso mengandung natrium dan lemak jenuh yang tinggi.
Mengonsumsi makanan ini dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti hipertensi, obesitas, dan penyakit jantung, yang pada gilirannya bisa mempengaruhi keseimbangan gizi tubuh secara keseluruhan, termasuk memengaruhi proses pembentukan darah.
Selain itu, jika seseorang mengandalkan makanan seperti seblak dan bakso sebagai makanan utama tanpa memperhatikan keseimbangan nutrisi dari makanan lain yang lebih kaya akan zat besi dan vitamin, maka risiko kekurangan gizi lainnya, termasuk anemia, bisa meningkat.