Perang ini menunjukkan kelemahan militer dan teknologi Rusia. Pada tahun 1905, terjadi Revolusi Rusia pertama yang diikuti dengan demonstrasi besar-besaran.
BACA JUGA:Bagaimana Kerajaan Buleleng Mengukir Sejarah? Simak Kisah Kejayaannya!
Nicholas terpaksa mengeluarkan Manifesto Oktober, yang menjanjikan reformasi politik dan pembentukan Duma (parlemen).
Namun, implementasi reformasi ini setengah hati, sehingga tidak mampu meredakan ketegangan sosial.
Peran Perang Dunia I
Ketika Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, Nicholas II memutuskan untuk memimpin pasukan Rusia langsung di medan perang, meninggalkan kekuasaan di tangan istrinya, Tsarina Alexandra.
Sayangnya, keputusan ini memperburuk situasi. Kekalahan demi kekalahan di medan perang melemahkan moral rakyat, sementara Tsarina dianggap tidak kompeten dan dipengaruhi oleh Rasputin, seorang biarawan kontroversial.
BACA JUGA:Sejarah Kolonial Indonesia: Keuntungan Besar dan Penderitaan Rakyat
Rasputin dianggap memiliki pengaruh buruk terhadap keputusan politik, yang semakin menodai reputasi keluarga Romanov.
Revolusi Februari 1917
Ketidakpuasan rakyat terhadap kekaisaran memuncak pada Revolusi Februari 1917.
Demonstrasi besar-besaran terjadi di Petrograd (kini St. Petersburg), menuntut roti, keadilan, dan perdamaian.
Tentara yang awalnya ditugaskan untuk menekan demonstrasi justru bergabung dengan rakyat.
BACA JUGA:Ingin Tahu Sejarah Perjuangan Letkol Moch Sroedji? Yuk, Simak Kisahnya!
Tsar Nicholas II dipaksa turun takhta pada 15 Maret 1917, mengakhiri pemerintahan Dinasti Romanov. Pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Alexander Kerensky mengambil alih kekuasaan.
Eksekusi Keluarga Romanov