Setelah kekalahan Taliban pada 2001, AS dan NATO mengirim pasukan untuk membantu mendirikan pemerintahan baru di Afghanistan.
BACA JUGA:Ternyata! Ada 4 Suku Tionghoa di Sumatera Selatan, Ini Sejarahnya!
Pemerintahan yang didukung Barat, yang dipimpin oleh Presiden Hamid Karzai dan kemudian Ashraf Ghani, berusaha membangun kembali negara itu, meskipun sering menghadapi tantangan besar berupa korupsi, kekurangan infrastruktur, dan ketegangan etnis.
Namun, meskipun upaya untuk membangun negara yang demokratis, Taliban tidak pernah benar-benar lenyap.
Mereka kembali berkembang di wilayah-wilayah pedesaan Afghanistan dan melancarkan serangan-gerilya, merusak upaya stabilisasi yang dilakukan oleh pemerintah Kabul.
Pihak Taliban menerima dukungan dari Pakistan dan beberapa negara regional lainnya, dan bahkan sempat mendapat sumber daya melalui perdagangan opium.
BACA JUGA:Mau Menjelajah Keajaiban Lampung Bersejarah? Temukan Tempatnya Sekarang!
Mengapa Taliban Kembali Menguasai Afghanistan?
Pada 2021, situasi di Afghanistan semakin memburuk. Ketegangan semakin meningkat ketika Amerika Serikat mengumumkan rencananya untuk menarik pasukannya setelah hampir 20 tahun berada di Afghanistan.
Pada Agustus 2021, dengan penarikan pasukan AS yang cepat, Taliban melancarkan serangan besar-besaran yang berhasil merebut kota demi kota, termasuk Kabul, tanpa perlawanan berarti dari pasukan Afghanistan yang sebelumnya telah dilatih oleh Barat.
Pemerintah Presiden Ghani runtuh dalam waktu singkat, dan Ghani sendiri melarikan diri ke luar negeri.
Beberapa faktor yang memungkinkan kembalinya Taliban adalah:
BACA JUGA:Apakah Anda Tertarik Menyusuri Jejak Sejarah di Desa Megalitik Indonesia? BErikut Daftarnya!
Korupsi dan Kelemahan Pemerintahan: Pemerintahan yang dibangun dengan dukungan Barat seringkali terperangkap dalam korupsi dan ketidakmampuan untuk menghadapi tantangan domestik.
Ini memberikan kesempatan bagi Taliban untuk memanfaatkan ketidakpuasan rakyat.
Ketergantungan pada Pasukan Asing: Ketika pasukan AS dan NATO menarik diri, pasukan Afghanistan yang seharusnya bertanggung jawab untuk mempertahankan negara ini gagal melawan Taliban.