Tionghoa Teochew berasal dari wilayah Chaoshan di provinsi Guangdong, Tiongkok.
Mereka lebih dikenal sebagai pedagang laut dan sering kali berinteraksi dengan masyarakat pesisir Sumatera Selatan.
Orang-orang Teochew sangat terampil dalam seni kuliner, terutama dalam hidangan berbahan dasar seafood.
Mereka juga membawa banyak tradisi dan budaya, seperti tarian dan musik tradisional, yang menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial mereka.
BACA JUGA:Mungkinkah Suku Mandar Akan Terlupakan? Temukan Sejarah Menariknya!
Pengaruh dan Peran Suku Tionghoa di Sumatera Selatan
Seiring dengan waktu, suku Tionghoa di Sumatera Selatan telah berbaur dengan masyarakat lokal, namun tetap menjaga identitas budaya mereka.
Mereka berperan penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial wilayah tersebut, baik sebagai pengusaha, pekerja, maupun anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bidang kuliner, kontribusi mereka sangat besar, dengan banyak makanan khas Tionghoa yang menjadi favorit masyarakat, seperti mie, pangsit, dan berbagai hidangan berbahan dasar daging babi, ayam, dan seafood.
Selain itu, dalam aspek keagamaan, komunitas Tionghoa di Sumatera Selatan juga menjalankan kegiatan keagamaan dan ritual yang sangat penting dalam kehidupan mereka, seperti sembahyang kepada leluhur dan perayaan Tahun Baru Imlek.
BACA JUGA:Mengapa Situs Bersejarah Suku Tolaki Begitu Menarik? Temukan Keunikannya!
Kegiatan ini menjadi momen kebersamaan bagi seluruh anggota komunitas, baik yang tinggal di dalam negeri maupun yang tinggal di luar negeri.
Keberadaan suku Tionghoa di Sumatera Selatan sudah berlangsung ratusan tahun dan memberikan kontribusi besar dalam aspek ekonomi, budaya, dan sosial.
Dengan empat suku keturunan yang berbeda—Hokkien, Khek, Hakka, dan Teochew—masyarakat Tionghoa di Sumatera Selatan tidak hanya melestarikan tradisi mereka, tetapi juga berperan aktif dalam perkembangan wilayah tersebut.
Keanekaragaman budaya yang mereka bawa telah menjadikan Sumatera Selatan semakin kaya akan warisan budaya yang multikultural.