PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit adalah dua kerajaan besar yang pernah berkuasa di Nusantara.
Meskipun keduanya memiliki pengaruh yang sangat besar di Asia Tenggara, sejarah mencatat bahwa kedua kerajaan ini tidak selalu hidup berdampingan dengan damai.
Terdapat berbagai sumber yang menyebutkan tentang ketegangan dan konflik antara Sriwijaya dan Majapahit, baik yang berupa perebutan kekuasaan, pengaruh, maupun wilayah.
Latar Belakang Sejarah
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 Masehi dan berkembang pesat sebagai kekuatan maritim yang menguasai jalur perdagangan di Asia Tenggara.
BACA JUGA:Mungkinkah Suku Mandar Akan Terlupakan? Temukan Sejarah Menariknya!
Pusat kekuasaan Sriwijaya terletak di Palembang, Sumatera Selatan, dan kerajaan ini dikenal karena dominasi politik dan ekonomi yang sangat kuat, terutama di wilayah Selat Malaka.
Sementara itu, Kerajaan Majapahit yang berdiri pada abad ke-13 Masehi merupakan kerajaan besar yang muncul setelah runtuhnya Kerajaan Singhasari.
Majapahit dikenal sebagai kerajaan yang memiliki kekuatan politik yang luar biasa di Jawa dan bahkan di Nusantara pada umumnya.
Majapahit juga dikenal dengan konsep "Tunggul Ametung," yang berarti pemerintahan yang kuat dan terpusat.
BACA JUGA:Mengapa Situs Bersejarah Suku Tolaki Begitu Menarik? Temukan Keunikannya!
Penyebab Konflik
Konflik antara Sriwijaya dan Majapahit bermula dari ambisi dan perebutan kekuasaan antara keduanya.
Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang kuat merasa terancam dengan kemunculan Majapahit sebagai kerajaan besar yang juga menguasai wilayah maritim dan perdagangan.
Pada abad ke-13, ketika Majapahit di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk, kerajaan ini mulai mengembangkan ambisinya untuk menguasai seluruh Nusantara, termasuk wilayah yang selama ini berada di bawah pengaruh Sriwijaya.