Suku Pubian dan Kekokohan Tradisi: Apa yang Membuat Adat Mereka Tak Tergoyahkan?

Minggu 19-01-2025,03:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Upacara pernikahan dalam Suku Pubian penuh makna dan dilaksanakan sesuai aturan adat, dengan tahapan seperti lamaran (nungkuni), kesepakatan (sesangi), dan upacara adat (cangget).

Pakaian pengantin yang menggunakan kain tapis dengan motif emas melambangkan status sosial dan kebanggaan budaya Lampung.

Upacara Kematian

Dalam hal kematian, Suku Pubian mengikuti tradisi Nyambai sebagai penghormatan bagi orang yang telah meninggal.

BACA JUGA:Jejak Perjuangan 7 Ulama yang Menginspirasi dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah: 5 Kota Tertua di Indonesia yang Masih Berdiri Kokoh!

Keluarga besar berkumpul untuk berdoa agar arwah almarhum diterima di tempat yang layak, serta mempererat hubungan kekeluargaan.

Prosesi ini juga menjadi momen refleksi bagi masyarakat.

Seni dan Budaya

Suku Pubian kaya akan seni dan budaya, seperti tarian Cangget yang sering dipentaskan dalam acara adat, yang melambangkan kebersamaan dan harmoni.

Alat musik tradisional seperti gamelan Lampung juga menjadi bagian penting dalam pelestarian budaya mereka.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Suku Serawai: Siapa Mereka dan Apa Peranannya dalam Kemerdekaan Indonesia?

BACA JUGA:Mengungkap Legenda Gunung Singgalang: Sejarah dan Keistimewaannya di Sumatera Barat

Nilai-nilai Kehidupan Sehari-hari

Selain adat formal, masyarakat Suku Pubian mengamalkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari, seperti piil pesenggiri (rasa malu untuk berbuat salah), nemui nyimah (keramahan terhadap tamu), dan nengah nyappur (hidup berdampingan dengan masyarakat lain), yang memperkuat identitas budaya mereka.

Pelestarian Tradisi

Kategori :