PAGARALAMPOS.COM - Pakaian adat suku Rejang memiliki peranan penting dalam melestarikan budaya dan identitas etnis ini.
Suku Rejang yang mendiami wilayah Provinsi Bengkulu, terutama di daerah Rejang Lebong dan sekitarnya, memiliki tradisi kaya yang tercermin dalam pakaian adat mereka.
Pakaian adat ini tidak hanya menjadi simbol budaya yang melekat erat dengan masyarakat Rejang, tetapi juga simbol kebanggaan yang terus diwariskan secara turun-temurun.
Pakaian adat suku Rejang, baik untuk pria maupun wanita, memiliki ciri khas yang sangat mencolok.
BACA JUGA:Apakah Anda Tahu Sejarah Menarik Suku Rejang? Temukan Jawabannya!
Bagi wanita, pakaian adat ini disebut dengan baju kurung atau baju kebaya.
Baju kebaya ini biasanya terbuat dari kain tenun yang dihiasi dengan sulaman-sulaman indah yang menggambarkan kekayaan seni tekstil khas Rejang.
Pada umumnya, warna yang dominan pada pakaian adat wanita Rejang adalah merah, kuning, atau hijau, yang melambangkan keberanian, kekuatan, dan kesuburan.
Untuk aksesoris, wanita Rejang biasanya mengenakan kalung dan gelang dari logam atau batu mulia sebagai simbol kemakmuran dan status sosial.
BACA JUGA:Kehidupan Suku Asli di Papua Hidup Bertani di Puncak Pegunungan
Bagi pria, pakaian adat Rejang umumnya terdiri dari baju panjang yang dilengkapi dengan celana panjang.
Baju ini terbuat dari bahan tenun atau kain bermotif khas Rejang yang dikenal dengan nama songket.
Songket merupakan kain yang ditenun dengan benang emas atau perak, menciptakan pola yang rumit dan indah.
Pakaian pria Rejang juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris, seperti penutup kepala yang disebut tanjak atau songkok.
BACA JUGA:Jangan Dilanggar 4 Pantangan Ini Ketika Berada di Wilayah Suku Dayak