Mengungkap Makna di Balik 3 Rumah Adat Papua dengan Bentuk dan Filosofi yang Unik

Jumat 03-01-2025,16:58 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Rumah Honai adalah rumah tradisional yang biasanya dihuni oleh Suku Dani, yang telah menetap di Lembah Baliem selama ratusan tahun.

Rumah ini berbentuk lingkaran dengan dinding kayu yang kuat, tanpa jendela, dan hanya memiliki satu pintu.

BACA JUGA:Menelusuri Keindahan dan Misteri Taman Bersejarah Phimai! Yuk, SImak Ulasannya!

BACA JUGA:Ingin Tahu Sejarah Aceh yang Menakjubkan? Temukan Fakta-faktanya!

Atapnya berbentuk kerucut tumpul yang terbuat dari daun sagu, ilalang, atau jerami, sehingga memberikan kehangatan dan melindungi dari hujan.  

Nama "Honai" memiliki makna khusus: “Hun” berarti laki-laki dan “ai” berarti rumah, sehingga rumah ini biasanya dihuni oleh pria dewasa.

Keunikan arsitekturnya tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga simbol identitas budaya Suku Dani.  

 2. Rumah Kariwari 

Rumah adat ini berasal dari Suku Tobati-Enggros. Bentuknya khas dengan atap segi delapan yang bertingkat tiga, mencerminkan perlindungan terhadap cuaca ekstrem.  

Setiap lantai memiliki fungsi tersendiri:  

- Lantai pertama digunakan untuk melatih para pemuda agar menjadi dewasa yang tangguh dan bertanggung jawab.  

BACA JUGA:Gunung Marapi: Jejak Sejarah dan Spiritualitas dalam Tradisi Minangkabau

BACA JUGA:Sejarah Jejak Gunung Puntang dan Misteri yang Menyelimutinya

- Lantai kedua adalah tempat pertemuan para kepala adat.  

- Lantai ketiga berfungsi sebagai ruang untuk berdoa dan berhubungan dengan leluhur.  

Bentuk atapnya melambangkan kedekatan dengan Tuhan dan leluhur, menjadikan rumah ini sebagai tempat pendidikan sekaligus ibadah.  

Kategori :