Mereka memiliki kebiasaan hidup yang sederhana dan sangat menghargai seni, terutama seni musik tradisional seperti gamelan dan angklung.
Salah satu tradisi masyarakat Sunda yang terkenal adalah "Nadran", sebuah upacara syukuran untuk menyambut musim panen dengan memanjatkan doa-doa dan bersyukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang diberikan.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah: 4 Bangunan Ikonik di Pusat Kota Medan
3. Suku Bali
Suku Bali, meskipun asalnya dari Pulau Bali, juga banyak yang tinggal di Jawa Tengah, terutama di daerah sekitar kota Semarang.
Keberadaan mereka di Jawa Tengah sangat kental dengan tradisi Hindu Bali yang masih dilestarikan.
Masyarakat Bali di Jawa Tengah sering mengadakan upacara agama Hindu, seperti upacara odalan (hari raya kuil) dan galungan.
Kehidupan masyarakat Bali sangat dipengaruhi oleh ajaran agama Hindu yang mengajarkan keseimbangan antara dunia nyata dan dunia spiritual.
Salah satu tradisi yang masih sering dilakukan adalah "Ngaben", yaitu upacara pembakaran jenazah sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal.
BACA JUGA:Mengungkap 4 Bangunan Bersejarah di Pusat Kota Medan yang Wajib Dikunjungi
4. Suku Madura
Suku Madura, yang berasal dari Pulau Madura, juga memiliki populasi yang cukup besar di Jawa Tengah, terutama di daerah Pati dan Kudus.
Suku Madura dikenal dengan kerja kerasnya dan tradisi yang kuat, terutama dalam bidang pertanian dan peternakan.
Masyarakat Madura terkenal dengan keberanian dan keteguhan hati, yang tercermin dalam perilaku sehari-hari mereka.
Masyarakat Madura juga memiliki banyak tradisi yang menarik, seperti "Karapan Sapi", sebuah perlombaan tradisional menggunakan sapi yang dilombakan untuk menarik perhatian penonton.
Selain itu, upacara adat "Panggih" juga sering dilakukan sebagai bentuk syukuran dan doa kepada leluhur.