Sebagian besar ramuan dibuat melalui perebusan, perendaman, atau penumbukan.
BACA JUGA:Begini Keunikkan Suku Pendatang Aneuk Jamee yang Hidup di Pesisir Nagroe Aceh Darussalam
Ramuan ini kemudian diminum, dioleskan, atau digunakan sebagai bahan kompres sesuai kebutuhan.
Selain ramuan, teknik pengobatan seperti pijatan tradisional juga menjadi bagian penting dari terapi.
Pijatan ini sering dilakukan untuk mengatasi nyeri otot, pegal, atau gangguan sirkulasi darah.
Kearifan Lokal dan Keberlanjutan
Suku Gayo sangat menghormati alam dan menjaga kelestariannya.
BACA JUGA:Sudahkah Suku Vedda Dilupakan? Temukan Jawabannya!
Mereka memahami bahwa tanaman obat tidak boleh dieksploitasi secara berlebihan.
Pengambilan bahan-bahan herbal dilakukan dengan bijak, seperti hanya mengambil bagian yang dibutuhkan dan memastikan tanaman tetap dapat tumbuh.
Tantangan dalam Pelestarian
Meski kaya manfaat, pengobatan tradisional Suku Gayo menghadapi tantangan dalam pelestariannya.
Modernisasi dan kemudahan akses terhadap obat-obatan medis telah menggeser minat masyarakat terhadap pengobatan tradisional.
BACA JUGA:Siapa Suku Pertama di Bhutan? Temukan Jawabannya di Sini!
Namun, upaya revitalisasi budaya terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan komunitas lokal, untuk mendokumentasikan dan mempromosikan warisan ini kepada generasi muda.
Obat tradisional dari Suku Gayo adalah bukti nyata bagaimana kearifan lokal dapat memberikan kontribusi besar terhadap kesehatan masyarakat.