Namun, dengan perkembangan zaman, banyak dari mereka yang kini bekerja di berbagai bidang, seperti pengusaha, pedagang, pejabat, dan pegawai negeri.
Meskipun demikian, mereka tetap mempertahankan adat dan budaya mereka, berbaur dengan masyarakat Aceh lainnya.
Komunitas di Kecamatan
Suku Aneuk Jamee banyak ditemukan di kecamatan-kecamatan di Aceh Selatan, seperti Blang Pidie, Susoh, Tangan-tangan, Labuhan Haji, dan Sama Dua.
Di Kecamatan Tapaktuan, mayoritas penduduknya berasal dari suku ini, dengan pendatang dari kecamatan lain sebagai pengecualian.
BACA JUGA:Menelusuri Gunung Prau: 6 Fakta Sejarah dan Alam yang Memukau
BACA JUGA:Sejarah Perjuangan Bangsa. Dibalik Kemegahan Monumen Pancasila Sakti Ternyata Ada Kisah Tragis Ini
Di Kecamatan Kluet Selatan, khususnya di Mukim Kandang, mereka tinggal di daerah pesisir, sementara suku Aceh dan Kluet berada di pedalaman.
Keunikan Budaya
Budaya suku Aneuk Jamee terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada hari pasar atau Uroe Pekan di Kecamatan Kluet Selatan.
Di pasar ini, penduduk menggunakan tiga bahasa: Aceh, Jamee, dan Kluet. Meskipun menggunakan bahasa yang berbeda, mereka tetap dapat saling memahami satu sama lain.
Di wilayah ini juga terdapat makam pahlawan Aceh, T. Cut Ali, yang menambah kekayaan sejarah dan budaya lokal.
BACA JUGA:Mau Tau Sejarah Kramat Gunung Semeru. Ini Ulasan Lengkapnya
BACA JUGA:Menelusuri Gunung Prau: 6 Fakta Sejarah dan Alam yang Memukau
Suku Aneuk Jamee telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Aceh.
Kehidupan mereka yang harmonis dengan suku-suku lain serta kemampuan mereka beradaptasi tanpa kehilangan identitas budaya menjadikan mereka contoh nyata dari keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.