Mereka memiliki sistem pertanian tradisional yang berkelanjutan, seperti bertani padi di sawah tadah hujan dan juga berburu di hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Beberapa suku ini juga masih mempertahankan pola hidup nomaden atau berpindah-pindah tempat tinggal berdasarkan ketersediaan sumber daya alam di sekitarnya.
BACA JUGA:Ingin Mengetahui Sejarah Desa Samurai yang Menginspirasi The Last Samurai? Simak Fakta Menariknya!
Upacara Adat dan Kehidupan Spiritualitas
Suku Bulungan memiliki berbagai upacara adat yang sangat penting dalam kehidupan mereka.
Salah satunya adalah upacara "Rambu Solo", yang merupakan prosesi pemakaman atau upacara penghormatan terhadap leluhur yang telah meninggal.
Upacara ini dilaksanakan dengan sangat meriah dan melibatkan seluruh anggota komunitas.
Kehidupan spiritual mereka sangat erat dengan kepercayaan animisme, meskipun seiring waktu, banyak yang menganut agama Islam.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Suku Batak: Menelusuri Budaya, Tradisi, dan Fakta Menarik di Baliknya
Kepercayaan terhadap roh leluhur dan penghormatan terhadap alam masih menjadi bagian integral dari tradisi mereka.
Kehidupan Sosial yang Berbasis Kekerabatan
Suku Bulungan memiliki sistem sosial yang sangat berbasis pada kekerabatan.
Mereka mengutamakan hubungan kekeluargaan yang erat, dengan sistem patrilineal yang artinya garis keturunan diturunkan melalui pihak ayah.
Dalam kehidupan sehari-hari, mereka cenderung hidup dalam kelompok-kelompok keluarga besar yang saling membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Islam di Pagar Alam: Dari Puyang Awak Hingga Masjid Perdipe
Keahlian dalam Kerajinan Tangan