BACA JUGA:Mengapa Sejarah Suku Han di Korea Begitu Menarik? Temukan Jawabannya!
3. Tradisi Menyambut Kematian dengan Ritual
Suku Ma’anyan memiliki tradisi yang sangat khas dalam menghadapi kematian.
Sebagai bagian dari keyakinan animisme mereka yang masih bertahan meskipun banyak dipengaruhi oleh agama Islam, suku Ma’anyan melakukan ritual pemakaman yang disebut “ngabeta” atau “ngengat”.
Ritual ini merupakan sebuah bentuk penghormatan kepada roh orang yang telah meninggal.
Sebagai bagian dari prosesi tersebut, keluarga yang ditinggalkan akan mengadakan upacara, termasuk pembakaran atau penyimpanan benda-benda tertentu yang diyakini dapat membantu arwah almarhum dalam perjalanan menuju kehidupan setelah mati.
BACA JUGA:Kenapa Suku Jawa Ada di Mana-Mana? Cari Tahu Sejarahnya!
4. Pakaian Adat yang Mewah dan Penuh Makna
Pakaian adat suku Ma’anyan sangat kaya akan ornamen dan simbolisme.
Bagi mereka, pakaian adat bukan hanya sekadar penampilan, melainkan juga simbol status sosial dan kedudukan seseorang dalam masyarakat.
Pakaian adat Ma’anyan biasanya terbuat dari kain tenun khas yang dikenal dengan nama "tenun Ma’anyan".
Tenun ini memiliki motif yang sangat khas, yang melambangkan nilai-nilai budaya dan spiritual suku tersebut, serta merupakan hasil keterampilan tinggi para pengrajin.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Suku Batak: Menelusuri Budaya, Tradisi, dan Fakta Menarik di Baliknya
5. Sistem Kepercayaan Animisme yang Masih Bertahan
Meski banyak anggota suku Ma’anyan yang telah memeluk agama Islam, kepercayaan animisme mereka tetap mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Mereka meyakini bahwa setiap benda, tempat, atau bahkan hewan memiliki roh yang harus dihormati.