Masyarakat Baduy terbagi menjadi Baduy Dalam dan Baduy Luar, dengan aturan adat yang ketat, serta pengelolaan hutan adat sebagai bagian dari kepercayaan mereka.
4. Pertanian Tradisional yang Bertahan Lama
Sebagian besar masyarakat Banten masih mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama.
BACA JUGA:Tonggak Sejarah Persatuan Indonesia Memaknai dan Pengaruh Hari Sumpah Pemuda
BACA JUGA:Angklung: Sejarah dan Peranannya dalam Budaya Indonesia yang Mendunia
Mereka menggunakan sistem pertanian tradisional, seperti ladang berpindah dan pengolahan sawah dengan alat sederhana.
Padi yang ditanam juga digunakan dalam berbagai ritual adat, seperti upacara Seren Taun yang merupakan bentuk penghormatan terhadap alam dan leluhur.
5. Seni Debus yang Memukau
Debus adalah seni bela diri tradisional yang sangat terkait dengan kekuatan magis. Dalam atraksi Debus, para pesertanya sering melakukan aksi ekstrem, seperti menusukkan benda tajam ke tubuh tanpa terluka.
BACA JUGA:Raja Siliwangi: Pemimpin Legendaris yang Mengukir Sejarah Kejayaan Nusantara
BACA JUGA:Kekayaan Sejarah Pasemah Dibalik Historis Megalitikum Yang tak Terwariskan
Seni ini dulunya merupakan latihan fisik dan spiritual para pejuang Banten, namun kini menjadi bagian dari kesenian yang masih dilestarikan.
6. Kehidupan Religius yang Kental
Mayoritas masyarakat Banten beragama Islam dan sangat religius. Salah satu tradisi unik mereka adalah ziarah ke makam para wali, seperti Makam Sultan Maulana Hasanuddin, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan untuk memperkuat nilai-nilai spiritual.
7. Pengaruh Perdagangan Maritim
Sebagai pelabuhan penting pada masa lalu, Banten menjadi pusat perdagangan yang ramai.