PAGARALAMPOS.COM - Suku Pygmy, sebuah komunitas adat yang hidup di hutan hujan tropis Afrika, telah lama menarik perhatian dunia karena kehidupan mereka yang unik.
Salah satu cerita yang sering mencuat ke permukaan adalah klaim bahwa wanita Pygmy bisa melahirkan pada usia 8 tahun.
Fenomena ini sering memicu keheranan sekaligus kontroversi.
Apakah klaim ini benar, ataukah hanya salah satu stereotip yang dilekatkan pada masyarakat adat? Mari kita telaah lebih jauh.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Islam di Pagar Alam: Dari Puyang Awak Hingga Masjid Perdipe
Keunikan Suku Pygmy
Suku Pygmy dikenal sebagai kelompok etnis yang memiliki postur tubuh pendek, dengan rata-rata tinggi dewasa sekitar 150 cm.
Mereka tersebar di beberapa negara Afrika, seperti Republik Demokratik Kongo, Kamerun, dan Gabon.
Gaya hidup mereka sangat bergantung pada alam, dengan mata pencaharian utama berburu, meramu, dan bercocok tanam secara sederhana.
Budaya Pygmy kaya akan tradisi lisan, musik, dan ritual keagamaan.
Namun, perhatian dunia sering kali terpusat pada aspek biologis mereka, termasuk usia pubertas yang dikabarkan lebih dini dibandingkan kelompok etnis lainnya.
BACA JUGA:Penemuan Kota Kuno Maya di Hutan Meksiko: Menelusuri Jejak Sejarah yang Hilang
Pubertas Dini di Kalangan Pygmy
Penelitian menunjukkan bahwa wanita Pygmy memang cenderung mengalami pubertas lebih awal dibandingkan rata-rata manusia.
Beberapa ahli percaya bahwa hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik, pola makan, dan kondisi lingkungan.