Siapa Sebenarnya Bissu dalam Suku Bugis? Bukan Wanita, Bukan Pria, Lalu Apa?

Minggu 08-12-2024,09:33 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Dalam tradisi Bugis, bissu sering diundang untuk memimpin berbagai ritual, seperti pernikahan, upacara panen, dan pelantikan raja atau pemimpin.

Selain itu, bissu juga bertanggung jawab menjaga benda-benda pusaka kerajaan yang dianggap suci.

BACA JUGA:Bukan Cuma Makanan, Tapi Sejarah Bakwan yang Menarik! Tahu Tidak?

Benda-benda ini seringkali dikaitkan dengan kepercayaan kepada dewa-dewa leluhur dan memiliki nilai simbolis yang tinggi dalam budaya Bugis.

Dalam kehidupan sehari-hari, bissu dihormati sebagai pembimbing spiritual yang bijaksana.

Mereka sering diminta untuk memberikan nasihat atau berkah, terutama dalam situasi penting yang melibatkan komunitas.

BACA JUGA:Apa yang Membuat Kurma Begitu Khas dan Penuh Sejarah? Simak Penjelasannya!

Transformasi dan Tantangan Modern

Keberadaan bissu mengalami banyak tantangan seiring dengan perkembangan zaman.

Masuknya agama-agama besar seperti Islam dan Kristen ke Sulawesi Selatan membawa pengaruh yang signifikan terhadap pandangan masyarakat Bugis tentang gender dan spiritualitas.

Beberapa komunitas menganggap keberadaan bissu tidak sesuai dengan ajaran agama yang mereka anut, sehingga peran mereka mulai tergeser.

Meski begitu, hingga kini bissu masih tetap eksis di beberapa daerah, seperti Kabupaten Bone dan Sidrap.

Mereka terus berusaha mempertahankan tradisi, meskipun sering menghadapi stigma sosial dan tekanan dari pihak-pihak tertentu.

BACA JUGA:7 Ulama yang Terkenal Perjuangannya dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Simbol Keberagaman Gender

Bissu menjadi salah satu contoh nyata dari kekayaan budaya dan kepercayaan Nusantara.

Kategori :