Bagaimana Suku Hazara Bisa Bertahan Hidup dalam Teror yang Tak Pernah Berakhir! Simak Kisahnya!

Minggu 08-12-2024,04:35 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Pada masa pemerintahan monarki dan dalam beberapa periode sejarah Afghanistan.

BACA JUGA:Apa yang Membuat Kurma Begitu Khas dan Penuh Sejarah? Simak Penjelasannya!

Hazara diperlakukan dengan diskriminasi besar-besaran, termasuk dipaksa bekerja sebagai buruh dan tidak diberikan akses yang sama terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Namun, penindasan terhadap Suku Hazara semakin memburuk ketika Taliban, yang berhaluan Sunni, mengambil alih kekuasaan pada tahun 1996.

Selama pemerintahan Taliban, Suku Hazara mengalami genosida, dengan ribuan orang Hazara dibunuh atau dipaksa meninggalkan rumah mereka.

Selain itu, masjid dan tempat-tempat ibadah Syiah dihancurkan, dan perempuan Hazara diisolasi dari kehidupan sosial.

BACA JUGA:Peradaban Suku Maya. Peninggalan Sejarah Terbesar Dunia

Ancaman Teror dan Ketidakpastian

Setelah kejatuhan Taliban pada 2001, harapan bagi Suku Hazara untuk mendapatkan kebebasan dan kesetaraan meningkat.

Namun, meskipun ada beberapa kemajuan, ancaman teror terhadap Hazara tidak hilang begitu saja. Kelompok ekstremis seperti ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang berafiliasi dengan cabang ISIS-Khorasan di Afghanistan juga menargetkan Hazara.

Mereka menganggap Hazara sebagai "kafir" karena perbedaan agama mereka.

Serangan-serangan brutal yang dilakukan oleh ISIS terhadap masjid Syiah Hazara, sekolah, dan tempat-tempat umum menambah penderitaan mereka.

Salah satu serangan paling mematikan terjadi pada tahun 2018, ketika serangan bom di sebuah pusat pendidikan di Kabul menewaskan lebih dari 50 orang, sebagian besar dari mereka adalah siswa Hazara.

Serangan seperti ini menunjukkan betapa rentannya kehidupan mereka di tengah ketidakpastian dan ancaman teror yang terus menghantui.

BACA JUGA:7 Ulama yang Terkenal Perjuangannya dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Perjuangan dan Harapan

Kategori :