Pada masa lalu, keluarga-keluarga Korea, terutama di kalangan kelas petani, sangat mengutamakan anak laki-laki karena mereka yang akan membantu bekerja di ladang dan menjaga warisan keluarga.
BACA JUGA:Apa yang Membuat Kurma Begitu Khas dan Penuh Sejarah? Simak Penjelasannya!
Anak laki-laki juga dianggap sebagai orang yang dapat memberikan penghormatan kepada leluhur dalam upacara keagamaan, yang sangat penting dalam budaya Korea yang berorientasi pada keluarga dan leluhur.
Dalam pandangan tersebut, anak perempuan sering dipandang sebagai "pendatang" yang pada akhirnya akan meninggalkan keluarga mereka untuk menikah dan menjadi bagian dari keluarga suami mereka.
Perubahan Perspektif dan Dampaknya
Namun, pandangan tersebut mulai berubah seiring dengan modernisasi dan perkembangan sosial yang terjadi di Korea.
Selama abad ke-20, dengan semakin banyaknya perempuan yang memperoleh pendidikan dan kesempatan kerja, pandangan terhadap perempuan mulai berubah.
BACA JUGA:Peradaban Suku Maya. Peninggalan Sejarah Terbesar Dunia
Meskipun demikian, tantangan bagi perempuan di Korea masih ada, terutama terkait dengan ketidaksetaraan gender dalam berbagai bidang, termasuk pekerjaan dan hak-hak keluarga.
Dalam beberapa dekade terakhir, Korea Selatan telah mengalami perubahan besar dalam hal peran perempuan dalam masyarakat.
Gerakan feminis dan kesadaran global tentang kesetaraan gender mendorong banyak perubahan sosial.
Kini, meskipun masih ada sisa-sisa pandangan tradisional, banyak keluarga yang semakin menyadari bahwa anak perempuan juga memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam masyarakat, ekonomi, dan politik.
BACA JUGA:7 Ulama yang Terkenal Perjuangannya dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Suku Han di Korea merupakan kisah perjuangan, perubahan, dan transformasi.
Dulu, kelahiran anak perempuan dianggap sebagai hal yang memalukan dalam masyarakat patriarkal, namun seiring berjalannya waktu, pemahaman dan penghargaan terhadap peran perempuan terus berkembang.
Meskipun perjalanan masih panjang, Korea kini menjadi negara yang lebih menghargai kesetaraan gender, memberi perempuan kesempatan yang lebih besar untuk berkembang dan berperan dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.